Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Direktur RS Hermina Samarinda Meninggal Dunia Karena Covid-19

Dr Endah menghembuskan napas terakhirnya pada hari Kamis 3 September 2020 kemarin.
Logo Ikatan Dokter Indonesia (IDI)/Istimewa
Logo Ikatan Dokter Indonesia (IDI)/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kabar duka kembali datang dari dunia tenaga kesehatan. Direktur RS Hermina Samarinda, dr.Endah Malahayati MARS meninggal dunia karena covid-19.

Dr Endah menghembuskan napas terakhirnya pada hari Kamis 3 September 2020 kemarin.

Almarhum meninggal setelah menjalani perawatan selama beberapa hari di ruang ICU RS Hermina Samarinda. 

Kabar tersebut disampaikan Dekan FKUI Ari Fahrial Syam. Dr Endah sendiri merupakan alumni dari FKUI angkatan tahun 1990. 

Sementara itu, Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor secara khusus telah meminta kepada jajaran perangkat daerah terkait, khususnya Dinas Kesehatan Kaltim agar dapat melengkapi keperluan tenaga kesehatan (dokter, perawat dan lainnya). Hal itu dilakukan karena keprihatinan Gubernur terhadap tingginya angka kematian tenaga kesehatan, terutama dokter. Dimana per 31 Agustus 2020 ada sekitar 100 dokter yang meninggal karena corona di Indonesia.  

 "Alat pelindung diri (APD) para dokter dan tenaga medis, termasuk hal-hal terkait kelengkapan alat lainnya harus benar-benar diperhatikan. Terutama yang menangani Covid-19 ini tenaga medisnya harus benar-benar diperhatikan. Secepatnya dilakukan pengadaan, jangan sampai kita kekurangan, jika lebih bisa dicadangkan," kata Isran Noor dikutip dari laman resmi kaltimprov.go.id.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, lanjut Isran Noor, setiap provinsi yang masih kekurangan ventilator, masker, APD dan lainnya agar segera mengajukan ke pusat sehingga bisa segera ditangani dengan baik. 

Menanggapi arahan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kaltim dr Hj Padilah Mante Runa mengatakan untuk saat ini jumlah APD dan peralatan kelengkapan tenaga medis dalam jumlah cukup. 

"Di Kaltim, alhamdulillah sudah cukup, berbeda dengan di awal pandemi Covid-19 yang masih kekurangan. Karena banyak bantuan dan sumbangan dari perusahaan dan juga ada anggaran. Jadi kita sudah belikan dan lengkapi bahkan stok di Dinas Kesehatan banyak. Demikian juga untuk peralatan, masing-masing kabupaten/kota sudah ada masukan-masukan. Untuk ventilator kemarin ada permintaan sebanyak 12 unit dari Balikpapan, kita disposisi untuk mencarikan. Artinya kita upayakan alat-alat tersebut ada untuk dimanfaatkan," jelas Padilah. 


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper