Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi: Pejabat Jangan Sembarangan Bicara Soal Corona

Presiden meminta jajarannya untuk berkonsultasi dengan Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito setiap hendak memberikan pernyataan ke publik terkait penanganan Covid-19.
Presiden Joko Widodo/Instagram@jokowi
Presiden Joko Widodo/Instagram@jokowi

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan jajarannya untuk tidak sembarangan bicara mengenai virus Corona di Indonesia. Pasalnya, hal tersebut dapat memberikan citra negatif penanganan Covid-19 di negara ini kepada para jurnalis, khususnya yang berasal dari media asing.

“Kalau yang saya baca dari para jurnalis, terutama asing, karena komunikasi kita yang tidak firm, tidak gamblang, tidak jelas sehingga yang mereka tulis itu sering hal-hal yang tidak baik,” kata Presiden membuka rapat terbatas laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin (24/8/2020).

Padahal menurut dia penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia sudah berada pada jalur yang benar. Hal ini karena pemerintah sudah dalam tahap mencari vaksin, sedangkan banyak negara lain yang belum melakukan itu.

Presiden Jokowi mencatat bahwa banyak komentar yang tidak sinkron antara satu pejabat dengan yang lain. Oleh karena itu, Presiden meminta jajarannya untuk berkonsultasi dengan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito setiap hendak memberikan pernyataan kepada publik terkait penanganan Covid-19.

“Mereka [jurnalis] ambil dari statement-statement kita berbeda-beda semuanya, satu itu saja yang namanya Prof Wiku itu diajak, kalau memang mau bicara,” kata Jokowi.

Adapun, Jokowi juga mengingatkan soal pentingnya kampanye menggunakan masker. Menerapkan protokol kesehatan merupakan satu-satunya jalan yang tersedia saat ini untuk menekan penyebaran virus Corona.

Sementara itu, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat pada 23 Agustus 2020 terjadi penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 2.037 orang atau kumulatif 153.535 orang.

Lebih lanjut, kasus sembuh bertambah 2.302 orang atau kumulatif 107.500 orang, sedangkan kasus meninggal akibat virus Corona bertambah 86 atau jika ditotal menjadi 6.680 orang.

Adapun, kasus suspek tercatat sebanyak 75.522 orang dan sebanyak 34 provinsi serta 485 kabupaten/kota terdampak. Penambahan ini merupakan hasil dari pemeriksaan 22.152 spesimen yang diambil dari 17.416 orang pada Minggu (23/8/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper