Bisnis.com, JAKARTA - Taiwan menuduh hacker atau peretas China telah menyusup ke dalam sistem beberapa lembaga pemerintah untuk memperoleh informasi sensitif.
Wakil Direktur Unit Keamanan Siber Biro Investigasi Taiwan Liu Chia-zung mengatakan grup peretas yang diduga didukung oleh pemerintah China menyusup ke sistem perusahaan Taiwan yang menyediakan layanan informasi kepada badan-badan pemerintah.
"Para peretas mencari informasi pemerintah dan data pribadi warga dan telah melakukan upaya ini "untuk waktu yang lama", kata Liu, Rabu (19/8/2020).
Dia juga mengidentifikasi empat kelompok utama peretas, Blacktech, Taidoor, MustangPanda, dan APT40.
Kelompok tersebut berhasil mendapatkan akses ke sistem pemerintah, Liu mengatakan penyelidik tidak dapat mengidentifikasi data apa yang telah dicuri.
Namun, ada kebocoran sekitar 6.000 e-mail pemerintah dalam satu kasus dan para peretas telah menutupi jejak mereka. Liu mengungkapkan investigator Taiwan telah menyelidiki 10 kasus peretasan dari China sepanjang 2018.
Baca Juga
Taiwan sendiri telah lama mengkhawatirkan ancaman peretas China. Dalam pemilu presiden di Januari 2020, direktur jenderal keamanan siber Jyan Hong Wei memperkirakan China melakukan serangan siber hingga 30 juta kali terhadap Taiwan dalam sebulan.