Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gawat, Positivity Rate Covid-19 Indonesia Naik Jadi 13 Persen

Pada Jumat (14/8/2020) tercatat positivity rate Covid-19 di Indonesia mencapai 13 persen, naik dari hari sebelumnya 12,9 persen.
Ilustrasi sample darah yang terindikasi positif virus corona/Antara-Shutterstock
Ilustrasi sample darah yang terindikasi positif virus corona/Antara-Shutterstock

Bisnis.com, JAKARTA – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat tingkat kasus positif di Indonesia kembali mengalami kenaikan. Pada Jumat (14/8/2020) tercatat positivity rate Covid-19 di Indonesia mencapai 13 persen, naik dari hari sebelumnya 12,9 persen.

Padahal berdasarkan standar dari organisasi kesehatan dunia (WHO) batas aman atau normal positivity rate adalah 5 persen. Positivity rate sendiri adalah rasio antara jumlah orang yang mendapat hasil positif lewat tes Corona dengan total jumlah tes.

Per 14 Agustus 2020 juga tercatat bahwa ada 5 provinsi yang menyumbang kasus terbesar, DKI Jakarta mendapat tambahan 538 kasus, Jawa Timur 418 kasus, Jawa Barat 361 kasus, Jawa Tengah 192 kasus, dan Kalimantan Timur 98 kasus.

Secara nasional, tambahan kasus baru di Indonesia hari ini sebanyak 2.307 kasus dengan 2.060 kasus sembuh dan 53 meninggal. Sehingga, secara kumulatif jumlah kasus konfirmasi mencapai 135.123 orang, dengan 87.558 sembuh, dan 6.021 meninggal.

Sementara itu, total spesimen yang diuji hari ini sebanyak 26.018, sehingga total sebanyak 1.835.505 spesimen yang sudah diuji.

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan bahwa tingkat positivity rate bisa diturunkan apabila bisa melakukan penanganan lebih baik dan lebih cepat terutama untuk komorbid dan usia lanjut. Harapannya agar bisa menekan angka kematian lebih rendah.

“Ini jadi perhatian masyarakat, pemerintah, dan fasilitas pelayanan kesehatan agar jangan terlambat menangani kasus Covid-19,” tegasnya beberapa waktu lalu.

Adapun, angka kematian di Indonesia per 14 Agustus mencapai 4,4 persen, dan masih di atas angka kematian global sebanyak 3,59 persen.

“Dengan disiplin masyarakat dalam melindungi kelompok rentan, angka kematian nasional sejak Maret sampai Juli cenderung menurun. Kita harus menurunkan angka kematian sehingga bisa lebih rendah dari angka kematian global,” ujar Wiku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper