Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan menaretkan untuk bebas penyakit tuberkulosis (TBC) dan HIV/Aids pada 2030. Hal ini sejlan dengan perintah Presiden Joko Widodo untuk membawa Indonesia bebas dari penyakit menular.
Direktur Pencegahan dan Pengandalian Penyakit Menular Kemenkes Wiendra Waworuntu mengatakan bahwa ada enam strategi yang sudah dilakukan Kemenkes. Enam strategi tersebut yaitu:
Pertama, penguatan kepemimpinan program berbasis kabupaten/kota.
Kedua, peningkatan akses layanan Tuberkulosis yang bermutu dan berpihak pada pasien.
Ketiga, pengendalian infeksi dan optimalisasi pemberian pengobatan pencegahan Tuberkulosis.
Keempat, pemanfaatan hasil riset dan teknologi skrining, diagnosis dan tatalaksana Tuberkulosis.
Baca Juga
Kelima, peningkatan peran serta komunitas, mitra dan multisektor lainnya dalam eliminasi Tuberkulosis.
Keenam, penguatan manajemen program melalui penguatan sistem kesehatan.
"Target insyaallah akan tercapai bila tidak hanya sektor kesehatan saja yang bekerja, karena membutuhkan keterlibatan lintas sektor. Selain itu pemberian Terapi Pencegahan TB/TPT juga perlu dberikan untuk memberikan proteksi pada orang dengan kontak erat," ujar Wiendra kepada Bisnis, Selasa (11/8/2020).
Wiendra menjelaskan untuk pasien TBC, setiap tahun ada sekitar 845.000 pasien TBC baru dan pada 2019 telah ditemukan sekitar 570.000 kasus atau 67 persen. Penemuan kasus ini meningkat terus dari tahun ke tahun sejak 2017.
"Prinsip penanganan TBC adalah TOSS, temukan – obati – sampai sembuh. Artinya cara menekan penyebaran penyakit adalah menemukan dulu penderita penyakitnya agar dia bisa segera diobati sehingga tidak menularkan ke orang lain," jelasnya.
Setelah ditemukan, selanjutnya memastikan penderita tadi bisa berobat sampai sembuh. Adapun, pengobatan TBC cukup lama yaitu enam bulan sehingga perlu ada dukungan dari keluarga dan masyarakat.