Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan asuransi global AXA SA membukukan penurunan laba pada paruh pertama tahun ini.
Hal itu seiring dengan penyisihan dana senilai US$1,8 miliar atau setara Rp26 triliun untuk pembayaran klaim terkait Covid-19 dan bantalan guncangan ekonomi lebih lanjut.
Laba bersih perusahaan asuransi asal Prancis ini turun 39 persen secara tahunan menjadi 1,4 miliar Euro, yang didorong oleh klaim terkait virus corona dan penurunan aset dari investasi, berdasarkan pernyataan AXA seperti dilansir Bloomberg, Kamis (6/8/2020).
Dengan penurunan laba bersih tersebut, AXA merevisi target pertumbuhan dan membatalkan pembagian dividen kepada para pemegang saham.
Dalam menghadapi pandemi corona, AXA merevisi target untuk earning per share dan return on equity (ROE) dan memangkas dividen untuk kuartal IV dengan alasan permintaan regulator untuk menambah kas perusahaan asuransi.
Penyisihan dana untuk Covid-19 tersebut sejalan dengan perkiraan AXA sebelumnya mengenai klaim terkait pandemi pada tahun ini. Namun, perusahaan menyatakan angka ini bisa bertambah ke depan.
Biaya itu disebutkan menunjukkan mitigasi risiko terbaik perusahaan saat ini, kata CFO AXA Etienne Bouas-Laurent kepada para jurnalis.
"Ini bukan berarti tidak akan ada berita baik atau buruk pada paruh kedua. Mungkin akan ada perkembangan baru yang tidak terduga," katanya.
Dampak pandemi tahun ini diperkirakan tiga kali lebih besar dibandingkan dengan krisis finansial sebelumnya. Perusahan asuransi lainnya, Allianz SE menyatakan dalam laporan asuransi global bulan lalu, pendapatan premi diprediksi turun 3,8 persen pada 2020.
Sementara itu, Lloyd's of London memperkirakan pada Mei bahwa industri asuransi akan menghadapi kerugian dari pandemi tahun ini, dengan sekitar US$107 miliar dari klaim dan sisanya berasal dari portofolio aset yang menurun.