Bisnis.com, JAKARTA - Harga rata-rata rumah di Australia kembali mengalami penurunan pada Juli 2020. Laporan yang dirilis CoreLogic, Senin (3/8/2020) menaksir penurunan tersebut berada di kisaran 0,8 persen ketimbang bulan sebelumnya.
Ini merupakan penurunan ketiga beruntun. Meski demikian, penurunan pada Juli relatif lebih kecil ketimbang penurunan di bulan sebelumnya yang mencapai 1,6 persen.
Kepala peneliti CoreLogic Tim Lawless menyebut perbaikan angka dipicu oleh naiknya permintaan. Stimulus yang dikucurkan pemerintah untuk pembeli rumah pertama, kata Lawless, mulai menunjukkan pengaruh pada bulan Juli.
Lawless lantas memprediksi bisa jadi pada Agustus ini kondisi akan semakin membaik. Namun, hal sebaliknya juga bisa terjadi bila tren virus corona di Australia malah memburuk.
"Berlanjutnya penularan virus menampakkan sinyal jelas tentang betapa dalam dan panjangnya resesi bisa terjadi, dan itu bisa mempengaruhi kinerja pasar properti."
Melbourne merupakan kota dengan tingkat penurunan harga rumah tertinggi pada Juli, mencapai 1,2 persen. Kondisi itu dipicu oleh persebaran virus yang mengancam warga setempat.
Data terbaru Johns Hopkins University mencatat pada Minggu (2/8) penambahan kasus harian di Australia mencapai 641. Per Senin (3/8) pagi, jumlah kasus di Negeri Kanguru mencapai 17.923, dengan 10.420 orang dinyatakan telah sembuh dan 208 korban meninggal dunia.