Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Vietnam menegaskan awal Agustus 2020 menjadi periode menentukan bagi pihaknya dalam upaya pencegahan penyebaran virus Corona atau Covid-19.
Hal itu diungkapkan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc melalui lembaga penyiar VTV, Senin (3/8/2020). "Awal Agustus akan menjadi waktu yang menentukan untuk menghentikan penyebaran virus berskala besar," jelas dia.
Hal itu diungkapkan PM Vietnam terkait kasus baru Covid-19 yang muncul setelah lebih dari tiga bulan nihil. Klaster baru penularan Covid-19 itu berpusat di Kota Da Nang, Vietnam.
"Kita harus mengerahkan kekuatan penuh untuk menekan semua episentrum yang ada, terutama di Danang," demikian VTV yang mengutip perdana menteri saat rapat para pejabat.
Phuc mengatakan gelombang infeksi saat ini dapat berdampak yang lebih kritis dibanding sebelumnya. Pihaknya memerintahkan para pejabat untuk menekan penyebaran Covid-19 dan menjaga rantai pasokan.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah Vietnam mengonfirmasikan kasus kematian pertama warganya yang terinfeksi Covid-19 pada 31 Juli 2020 atau sekitar tujuh bulan setelah negara itu mencatat kasus pertamanya.
Baca Juga
Jumlah itu bertambah pada Sabtu (1/8/2020). Data worldbarometers.info menunjukkan jumlah kasus meninggal akibat Covid-19 di Vietnam telah mencapai tiga orang.
Dari jumlah tersebut, dua di antaranya tercatat meninggal pada 31 Juli 2020 dan satu orang lainnya pada 1 Agustus 2020.
Pasien pertama yang meninggal akibat Covid-19 merupakan seorang warga Vietnam berusia 70 tahun yang diketahui memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan masalah kesehatan lainnya.
Menurut informasi yang dirilis di situs Departemen Kesehatan Vietnam, setelah beberapa hari dinyatakan positif, pasien tersebut meninggal akibat serangan jantung dan komplikasi akibat Covid-19.
Selain itu, data worldbarometers juga menunjukkan terjadi penambahan 12 kasus positif Covid-19 yang baru di negara tersebut per 1 Agustus 2020.