Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Brazil Jair Bolsonaro meminta warganya untuk menghadapi virus corona yang telah menjadi pandemi sejak beberapa bulan lalu. Adapun negara di Amerika Selatan itu kini mencatatkan kematian terbesar ke dua akibat Covid-19.
Dilansir dari Channel News Asia, Sabtu (1/8/2020), Bolsonaro yang baru saja menjalani karantina selama tiga minggu mengatakan hampir semua orang mungkin pada akhirnya akan terinfeksi Covid-19.
"Saya berada dalam kelompok berisiko tinggi, aku tahu aku akan terinfreksi suatu hari nanti, kupikir hampir semua orang di sini akan terinfeksi pada akhirnya. Apa yang kamu takutkan? Hadapilah," kata paruh baya yang sadar dirinya masuk ke dalam kelompok berisiko itu.
Menurut Bolsonaro, pada akhirnya semua orang akan menghadapi kematian. "Aku menyesali kematiannya. Tetapi orang-orang mati setiap hari, karena banyak hal. Itulah hidup," tegasnya.
Bolsonaro menerima banyak kritik atas penanganan pandemi karena angka kasus virus corona yang melonjak di Brasil. Negara ini mencatatkan jumlah kematian terbanyak kedua di dunia dengan 92.568 kasus. Sementara itu, mereka mencatatkan kasus positif Covid-19 sebanyak 2,6 juta kasus.
Bolsonaro sebelumnya dinyatakan positif Covid-19 pada 7 Juli 2020 setelah terserang demam tinggi. Dia langsung menjalani isolasi di istana kepresidenan.
Baca Juga
Pada Kamis, 30 Juli dia kembali tampil di publik dan mengatakan dirinya sudah sembuh. Walaupun begitu, dia mengungkapkan mengakui adanya tumbuh jamur di paru-parunya. Sebelumnya, pada hari yang sama, istrinya Michelle dinyatakan positif Covid-19.