Bisnis.com, JAKARTA — Facebook menggertak balik. Pada Rabu (15/7/2020), raksasa media sosial yang didirikan Mark Zuckerberg itu mengajukan keberatan ke Pengadilan Uni Eropa atas permintaan investigator blok ekonomi tersebut, yang mendesak agar mereka menyerahkan dokumen-dokumen penting.
Dalam keterangannya, pihak Facebook mengatakan dokumen yang diminta Uni Eropa (UE) mencakup berkas internal terkait 2.500 kata kunci spesifik, bahkan beberapa menyangkut data pribadi karyawan. Sebagian dari 2.500 kata kunci yang dimaksud adalah data untuk pencarian kata-kata seperti: "big question", "shut down", dan "not good for us".