Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan mencatat jumlah spesimen yang diuji pada Selasa (28/7/2020) baru 22.563.
Padahal, Presiden Joko Widodo sudah meminta agar pengujian spesimen terkait Covid-19 per harinya mencapai 30.000 spesimen.
Dari tambahan jumlah spesimen yang diuji hari ini, total spesimen yang diperiksa mencapai 1.417.322.
Per Selasa (28/7/2020) tercatat tambahan kasus sebanyak 1.748 sehingga totalnya menjadi 102.051 kasus, kasus sembuh sebanyak 2.366 sehingga totalnya menjadi 60.539, dan meninggal bertambah 63 sehingga totalnya 4.901 kasus.
Sebagai strategi mempercepat pemeriksaan spesimen, Kepala Pustlitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Vivi Setiawaty mengatakan Kementerian Kesehatan melakukan perluasan peran laboratorium dalam diagnosis.
"Bahwa 1 kasus per 1.000 penduduk harus dilakukan pemeriksaan laboratorium," ujarnya.
Hal itu sudah tertera dalam pedoman penanganan Covid-19 terbaru revisi ke-5.
Dengan adanya pedoman baru tersebut diharapkan bisa melakukan tracing kontak sehingga pemeriksaan pada Sabtu dan Minggu tetap tidak mengalami penurunan.
Strategi untuk pencapaian target tersebut antara lain:
- memeriksa semua kasus suspek termasuk anggota keluarga yang pernah kontak dengan kasus konfirmasi
- memeriksa semua tenaga kesehatan di rumah sakit yang kontak dengan kasus konfirmasi, kasus yang berpindah tempat atau keluar dari zona merah
- memeriksa penduduk yang masuk dalam penyelidikan epidemologi, dan tempat berkumpul permanen seperti sekolah, pabrik, kantor, serta pada kasus ISPA dari surveilans ILI dan SARI.
Sesuai dengan pedoman revisi kelima, Kementerian Kesehatan juga berupaya membangun jejaring laboratorium pemeriksa Covid-19.
“Ini sudah dapat SK dari Menkes nomor 405 tahun 2020. Dengan adanya jejaring lab ini, tidak hanya mencakup 163 laboratorium saja, tapi laboratorium yang bisa memeriksa hasil PCR sudah mencapai 186 unit," jelas Vivi beberapa waktu lalu.
Disebutkan Vivi hal itu masih akan berkembang karena beberapa provinsi masih perlu tambahan lab yang bisa memeriksakan Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel