Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Covid-19 Jatim Masih Tinggi, Menko PMK Minta Ikatan Dokter Turun Tangan

Banyak diantara kasus kematian nakes akibat Covid-19 disebabkan acuh terhadap kepatuhan dalam menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai standar operasional prosedur (SOP).
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy./menpan.go.id
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy./menpan.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Provinsi Jawa Timur masih mencatatkan angka kematian atau fatalitas tertinggi nasional akibat covid-19.

Adapun kasus kematian tersebut umumnya didominasi oleh tiga kelompok rentan, yakni tenaga kesehatan (nakes), masyarakat penderita komorbit, dan lanjut usia (lansia).

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menekankan bahwa perlu komitmen dan kerja sama dari semua pihak untuk dapat menekan angka penyebaran Covid-19 termasuk mencegah angka kematian akibat virus tersebut.

Dia meminta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) agar dapat memberikan advokasi besar-baesaran terutama untuk melindungi mereka yang rentan.

Dia menilai banyak diantara kasus kematian nakes akibat Covid-19 disebabkan acuh terhadap kepatuhan dalam menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai standar operasional prosedur (SOP).

"Persoalannya saat ini bukan lagi tidak ada APD, tapi kepatuhan dokter dan nakes untuk menggunakan APD secara optimal sesuai standar. Ini yang juga harus diperhatikan betul aga jangan sampai kita kehilangan lagi," katanya dalam siaran resmi dikutip Jumat (17/7/2020).

Muhadjir juga menyebut tingginya fatalitas pada penderita penyakit dengan komorbid seperti hipertensi, jantung, dan diabetes harus diwaspadai. Oleh karenanya, perlu sosialisasi kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan demi menjaga yang rentan termasuk para lansia agar tidak terpapar.

"Di Jatim ini saya rasa masih bisa ditingkatkan keterlibatan dokter untuk ikut menyosialisasikan kepada masyarakat," tuturnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper