Bisnis.com, JAKARTA – Filipina mencatat peningkatan angka kematian tertinggi secara harian akibat Covid-19. Sebagian besar dari kematian tersebut terjadi pada Juni dan baru dikonfirmasi oleh Departemen Kesehatan pada Minggu (12/7/2020).
Negara Asia Tenggara itu mencatat 162 korban jiwa baru dalam penghitungannya. Jumlah ini memecahkan rekor 50 kematian yang tercatat pada 12 April, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg.
“Adapun, kasus infeksi baru mencapai 2.124 orang sehingga total menjadi 56.259,” ungkap Wakil Menteri Kesehatan Maria Rosario Vergeire dalam suatu briefing pada Senin (13/7/2020), seperti dilansir Bloomberg.
Menurut Vergeire, sebanyak 90 kematian terjadi pada bulan lalu, sebagian besar di wilayah Filipina tengah di mana hotspot virus baru telah muncul.
“Tidak semua data segera ditransmisikan ke pemerintah nasional oleh otoritas lokal yang memiliki akses langsung terhadap apa yang terjadi di lapangan,” sambung Vergeire.
Ia memperkirakan jumlah kematian, pemulihan, dan infeksi meningkat lebih tinggi karena para pejabat meningkatkan pengumpulan data.
Baca Juga
Filipina telah berupaya mendigitalkan sistem pelaporannya dan melatih para pengguna baru sehingga dapat mencerminkan data yang lebih real-time.
Kendati mencatat lonjakan angka kematian akibat Covid-19, Filipina masih relatif bernasib 'lebih baik' ketimbang negara-negara lain. Tingkat kematian di negara beribu kota Manila hanya 2,7 persen dibandingkan dengan rata-rata global 4,5 persen.
Namun, tingkat positif terinfeksi, persentase orang yang dites positif untuk virus dari jumlah total yang diuji, adalah 7,8 persen, lebih buruk dari standar 5 persen yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).