Bisnis.com, JAKARTA - Korban meninggal akibat virus corona atau Covid-19 di seluruh dunia dikabarkan telah melampaui angka 550.000 jiwa per hari ini, Kamis (9/7/2020).
Hal itu dilaporkan AFP News Agency melalui akun Twitter resminya, @AFP, Kamis (9/7/2020) tengah malam WIB. "Kematian akibat virus corona secara global telah melampaui 550.000 [kasus]," demikian cuitan kantor berita tersebut.
Dalam infografis yang ditampilkan lebih lanjut, tampak data persebaran kasus kematian itu di seluruh dunia. Kasus kematian di Benua Eropa masih paling dominan bila dibandingkan dengan kawasan lainnya.
Amerika Latin menjadi kawasan dengan kasus kematian terbanyak kedua. Kawasan Amerika Serikat dan Kanada menyusul kemudian. Kasus kematian karena Covid-19 jauh melampaui kawasan lainnya, yakni Asia, Timur Tengah dan Afrika.
#BREAKING Global coronavirus deaths pass 550,000: AFP tally pic.twitter.com/YMkrhO5j8g
— AFP news agency (@AFP) July 9, 2020
Namun, bila diperinci berdasarkan negara, maka Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus kematian terbesar. Brasil berada di posisi berikutnya.
Inggris, Meksiko, Italia, Prancis, Spanyol dan India juga mencatatkan kasus kematian yang terbilang signifikan akibat pendemi itu.
Adapun, dikutip dari www.worldometers.info, jumlah kasus Covid-19 global mencapai total 12.142.355 hingga Rabu (8/7/2020) malam waktu GMT atau Kamis (9/7/2020) pukul 6.03 pagi WIB. Sebanyak 7.017.203 orang di antara jumlah tersebut dinyatakan berhasil sembuh, 550.940 pasien meninggal dunia, dan 4.574.212 pasien masih terinfeksi.
Kontribusi terbesar banyaknya kasus infeksi tetap dipegang AS yang mencatat 3.150.782 atau mengalami penambahan sebanyak 53.698 kasus baru pada Rabu (8/7/2020). Sebanyak 134.778 di antara total jumlah kasus tercatat meninggal dunia dan 1.385.544 sembuh.
California dan Texas, dua negara bagian terpadat di AS, melaporkan beberapa di antara peningkatan harian terbesarnya dalam angka kasus dan kematian.
Dilansir Bloomberg, Texas mencatat rekor angka kematian baru akibat Covid-19 untuk hari kedua berturut-turut dan jumlah kasus baru naik 4,7 persen setelah mencatat rekor pada Selasa (7/7/2020).