Bisnis.com, JAKARTA - Upaya untuk membuat vaksin Covid-19 dilakukan banyak pihak di luar negeri maupun di dalam negeri.
Salah satu upaya di dalam negeri dilakukan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Unaik bahkan telah mengajukan kerja sama kepada TNI Angkatan Darat (AD) untuk riset pembuatan vaksin Covid-19 dalam negeri.
Hal itu terungkap dalam keterangan Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa saat telekonferensi, Rabu (8/7/202).
“Dokter Purwati dari Unair itu kirim berita ke saya, intinya terkait dengan riset yang dilakukan oleh Multi Center yang dimiliki Unair untuk menemukan anti Covid-19,” kata Andika dalam teleconference Kasad dan RSPAD yang ditayangkan Rabu.
Andika menerangkan pengajuan kerja sama itu lebih khusus ingin melibatkan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat atau RSPAD Gatot Soebroto Jakarta milik TNI AD bersama dengan Badan Intelijen Negara (BIN).
Baca Juga
“Saya ingin sesegera mungkin karena tidak ada yang perlu dikhawatirkan yang penting sesuai dengan protokol dan terkait ethical clearance sudah ada dari Unair. Nanti kita kumpul untuk mulai kita bicarakan,” kata Andika.
Indonesia sedang mempersiapkan vaksin virus Corona (Covid-19) yang diperkirakan bakal rampung pada 2021, dengan target prioritas kelompok lanjut usia.
Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 pusat, Reisa Broto Asmoro mengatakan vaksin Covid-19 buatan Indonesia diperkirakan baru tersedia dan dapat diproduksi ke masyarakat pada pertengahan 2021.
“Ketua konsorsium riset dan inovasi Covid-19 Kementerian Riset dan Teknologi Prof Ali Ghufron Mukti memprediksi vaksin lokal akan diproduksi massal pada pertengahan 2021,” katanya di Graha BNPB Jakarta, Selasa (7/7/2020).
Reisa mengatakan vaksin tersebut akan diutamakan kepada populasi yang paling berisiko yaitu kaum lanjut usia (lansia) atau mereka yang mempunyai penyakit penyerta. Kelompok masyarakat yang masuk kategori tersebut, kata dia, membutuhkan sekali perlindungan Covid-19.
Reisa menambahkan upaya pembuatan vaksin tidak hanya dilakukan Indonesia secara mandiri namun juga bekerja sama dengan perusahaan Korea Selatan.
“Ini bukti bukan hanya kita yang bergotong royong tapi semua masyarakat dunia menunjukkan kekompakan melawan pandemi secara bersama,” kata Reisa.