Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Minta Forum Rektor Jangan Hanya Jadi Sarana Komunikasi

Keberadaan Forum Rektor Indonesia bisa dimanfaatkan lebih jauh untuk mengatasi masalah ketimpangan pendidikan di Indonesia.
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas percepatan penanganan pandemi Covid-19 melalui video conference dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin (18/5/2020)-Biro Pers Media Istana.
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas percepatan penanganan pandemi Covid-19 melalui video conference dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin (18/5/2020)-Biro Pers Media Istana.

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengimbau agar keberadaan Forum Rektor Indonesia (FRI) tidak cuma dijadikan ajang komunikasi antar-pimpinan kampus. Menurut Jokowi, keberadaan forum ini bisa dimanfaatkan lebih jauh untuk mengatasi masalah ketimpangan pendidikan di Indonesia.

“Forum Rektor Indonesia jangan hanya menjadi forum komunikasi. FRI harus tapi dikemas menjadi forum saling peduli, forum saling berbagi, yang mampu membantu yang tidak mampu dan yang punya membantu yang tidak punya,” papar Jokowi saat membuka Konferensi Tahunan Forum Rektor Indonesia, Sabtu (4/7/2020).

Dengan saling berbagi, kata Jokowi, tidak hanya masalah ketimpangan yang akan selesai. Akan muncul diskusi-diskusi dan pembahasan yang bisa menghasilkan jalan keluar untuk berbagai permasalahan di Indonesia.

“Berbagi pengalaman secara daring, berbagi kurikulum dan silabus, berbagi koleksi perpustakaan secara daring, berbagi dosen dan perkuliahan secara daring untuk maju bersama memajukan seluruh mahasiswa di seluruh Indoensia. Ini saya meyakini bisa dilakukan FRI.”

Selain perkara pentingnya saling bantu, dalam sambutannya Jokowi juga menekankan tiga poin lain dalam pidatonya. Mulai dari ajakan agar para rektor lebih peka terhadap kebutuhan mahasiswa, dorongan agar kampus-kampus lebih proaktif terhadap kebutuhan industri, serta imbauan agar institusi-institusi pendidikan tinggi lebih memperhatikan kesejahteraan fisik maupun mental mahasiswa.

Jokowi, lantas mengatakan bahwa jika poin-poin itu terus diperhatikan, bangsa Indonesia akan mendapat untung besar. Sebab, dalam 25 tahun ke depan Indonesia akan mencapai bonus demografi, dan bila pada titik itu generasi penerus Indonesia punya kompetensi bagus, bukan tidak mungkin negara ini akan mengalahkan negara-negara maju dalam persaingan global.

Bonus demografi adalah suatu kondisi ketika komposisi jumlah penduduk yang berusia produktif di suatu negara lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk usia tidak produktif.

“Semua itu [persiapan menuju bonus demografi] harus kita lakukan dengan cepat. Dengan sangat segera mari kita manfaatkan puncak bonus demografi saat ini, untuk mencetak generasi muda yang unggul, untuk membangun Indoensia maju,” imbuh Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper