Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 memaksa aneka perubahan dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020.
Menurut Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Budi Prasetyo Widyobroto, panitia termasuk harus menyesuaikan lokasi ujian dengan kebijakan pemerintah daerah dan status wabah virus corona di wilayahnya.
“Status daerah kan bervariasi ada yang merah, kuning, sehingga di protokol pelaksanaan UTBK harus mendapatkan izin dari Satgas Covid-19 daerah,” ujarnya, Selasa (30/6/2020).
Dari laman resmi LTMPT tercatat lokasi UTBK tersebar di 74 universitas dari Aceh sampai Merauke.
Satu di antaranya yakni Universitas Negeri Surabaya (Unesa) telah dipastikan batal menjadi pusat UTBK dan pesertanya direlokasi ke Universitas Airlangga (Unair) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Ketiganya berada di Kota Surabaya, Jawa Timur, yang hingga kini masih mencatat temuan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di Indonesia, tapi Budi mengatakan, di Unair dan ITS sudah dapat surat izin dari Satgas Covid-19 daerah.
Baca Juga
Sejauh ini panitia masih berusaha mendapatkan surat izin untuk masalah serupa dari Satuan Tugas Covid-19 untuk UTBK di Universitas Indonesia dan Universitas Negeri Jakarta.
“Pertanyaannya kalau tidak keluar (izin) bagaimana, nanti kita pikirkan lagi,” ujarnya.
Dampaknya, jika tidak diizinkan Satgas Covid-19, bakal ada perubahan lagi bagi peserta yang sementara ini sudah dialokasikan tempat dan waktu ujiannya di kedua universitas tersebut seperti di Unesa.
Menurut Budi, panitia LTMPT tidak punya wewenang khusus untuk menggelar UTBK di daerah saat pandemi Covid-19.
“Kita kan nggak bisa intervensi untuk diutamakan,” katanya.
Di sisi lain penyaringan mahasiswa baru harus segera dilakukan, karena Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan tahun ajaran baru perkuliahan di kampus negeri dimulai Agustus 2020.
Di antaranya, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan adanya seleksi jalur ketiga atau jalur mandiri yang bisa dilakukan setelah UTBK SBMPTN.
“Itu tambah ruwet semua, kondisinya mohon dimaklumi, karena benar-benar darurat.”
Jumlah peserta UTBK, hingga penutupan pendaftaran 20 Juni lalu, berjumlah total 702.927 orang.
Mereka kini diharuskan mencetak ulang kartu ujiannya setelah panitia merelokasi waktu dan tempat ujian.
Dari semula ditetapkan empat sesi, waktu ujian diganti menjadi dua sesi per hari. Sedangkan, jadwal UTBK ditetapkan dua gelombang: 5-14 Juli dan 20-29 Juli 2020.