Bisnis.com, JAKARTA - Provinsi Jawa Tengah sempat mengalami lonjakan kasus positif Covid-19 baru sebanyak 922 kasus pada pekan ke-26.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menuturkan lonjakan kasus itu disebabkan karena adanya upaya masif untuk melakukan tes PCR di Kota Semarang.
“Bapak Presiden kami mencoba untuk melakukan suatu analisa, ada penambahan kasus terbanyak terjadi pada Minggu ke-26 ada 922 kasus,” kata Ganjar saat memberi keterangan terkini ihwal penanganan Covid-19 kepada Presiden Joko Widodo, Selasa (30/6/2020).
Dari angka tersebut, Ganjar menerangkan, terdapat sejumlah klaster penularan yang menonjol seperti ASN Pemprov, Pegawai PLTU dan Pasar Tradisional Kota Semarang.
Juga ada klaster Panti Lansia dan Polres Kabupaten Rembang, tenaga kesehatan dan pegawai PLTU Jepara, serta klaster Ijtima Gowa dan Temboro.
“Untuk semua klaster sudah diisolasi masing-masing, selebihnya yang selalu kita ajak bicara adalah klaster Ijtima Gowa dan Temboro yang di semua tempat rasanya ada,” kata Ganjar.
Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja kedua di tengah pandemi Covid-19.
Presiden bersama rombongan bertolak dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Inodnesia-1 ke Jawa Tengah, Selasa (30/6/2020) pagi.
Secara umum ada dua agenda Jokowi di Jawa Tengah, yakni memantau penanganan Covid-19 dan terkait ekonomi.
Agenda pertama Jokowi adalah menuju Gedung Gradhika Bhakti Praja, posko penanganan dan penanggulanganan Covid-19 di Jawa Tengah.
Presiden akan memberikan arahan melalui video konferensi terkait penanganan virus Corona di Jawa Tengah.
Berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19, laju penambahan kasus positif baru di Jawa Tengah cukup kencang dalam satu pekan terakhir.
Per 29 Juni 2020, provinsi yang dipimpin Gubernur Ganjar Pranowo ini melaporkan 198 orang baru terinfeksi virus dalam satu hari. Dengan demikian total pasien terkonfirmasi positif, secara akumulasi, sebanyak 3.680 orang.