Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakai Masker Ampuh Redam Penularan Virus Corona Sampai 1,5 Persen

Seorang pembawa virus yang tidak menggunakan masker namun orang di sekitarnya memakai masker sesuai dengan anjuran protokol kesehatan, maka dapat menurunkan tingkat penyebaran virus menjadi 70 persen.
Klub Sepak Bola Barcelona luncurkan masker untuk cegah penularan Covid-19./Istimewa
Klub Sepak Bola Barcelona luncurkan masker untuk cegah penularan Covid-19./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menuturkan penggunaan masker telah terbukti ampuh meredam laju penularan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di tengah masyarakat.

“Beberapa saat kita telah mencoba menghitung suatu data bahwa seseorang yang membawa virus tidak menggunakan masker lalu melaksanakan kontak dekat dengan orang yang rentan tidak menggunakan masker maka kemungkinan tertular virus 100 persen,” kata Yuri di BNPB, Jakarta, pada Rabu (24/6/2020).

Kendati demikian, Yuri melanjutkan, seorang pembawa virus yang tidak menggunakan masker namun orang di sekitarnya memakai masker sesuai dengan anjuran protokol kesehatan, maka dapat menurunkan tingkat penyebaran virus menjadi 70 persen.

“Namun, apabila orang yang membawa virus ini menggunakan masker dan orang lain di sekitarnya tidak menggunakan masker maka penularan akan turun menjadi sekitar 5 persen,” kata dia.

Malahan, dia menggarisbawahi, jika kedua orang tersebut menggunakan masker maka dapat dipasikan tingkat penularan virus turun menjadi 1,5 persen.

“Inilah yang menjadi keyakinan kita, menggunakan masker adalah cara yang tepat,” ujarnya.

Pakar virologi dari Universitas Udayana Ngurah Mahardika mensinyalir daya mutasi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak memiliki daya mutasi yang tinggi.

“Angka kasus di Indonesia masih meningkat, tetapi kemudian agak aneh secara virologi. Saya berharap sebetulnya virus berubah cepat sekali, ternyata tidak,” kata Ngurah melalui keterangan daring di BNPB, Kamis (18/6/2020).

Kendati demikian, dia menerangkan, virus SARS-CoV-2 di Indonesia mengalami sedikit mutasi dengan yang ada di Wuhan. “Tetapi memang perbedaannya belum secara fungsional yang membuatnya semakin ganas,” tuturnya.

Semestinya, dia mengatakan, virus RNA seperti SARS-CoV-2 memiliki daya mutasi yang tinggi dan cepat. Misalkan, dia mencontohkan, HIV dan Influenza yang memiliki daya mutasi yang tinggi.

“Saya juga takjub dengan mutasi yang minimun ini. Sementara saat ini reaksi silang antara berbagai strain masih tinggi, sehingga memberikan daya lindung yang baik jadi kemungkinan terinfeksi ulang sangat minim,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper