Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasad Andika: Uji Spesimen Covid-19 Butuh Waktu Satu Minggu

Saat ini TNI AD memiliki 68 rumah sakit yang tersebar di seluruh Indonesia, tapi hanya RSPAD Gatot Soebroto yang memiliki satu laboratorium PCR untuk melakukan tes spesimen.
Petugas medis mengambil sampel spesimen saat swab test virus corona Covid-19 secara drive thru di halaman Laboratorium Kesehataan Daerah (Labkesdan) Kota Tangerang, Banten, Senin (6/4/2020)./Antara/Fauzan
Petugas medis mengambil sampel spesimen saat swab test virus corona Covid-19 secara drive thru di halaman Laboratorium Kesehataan Daerah (Labkesdan) Kota Tangerang, Banten, Senin (6/4/2020)./Antara/Fauzan

Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa membeberkan bahwa waktu tunggu hasil pemeriksaan PCR terkait spesimen Covid-19 di salah satu rumah sakit milik TNI AD di Provinsi DKI Jakarta adalah selama satu minggu.

“Salah satu rumah sakit kami di DKI Jakarta, waktu menunggu antara sampel diambil sampai keluar hasilnya itu satu minggu. Itu adalah realitas,” kata Andika saat memberi keterangan dalam acara Pengoperasian Mobile BSL-2 BPPT dan Penandantangan Nota Kesepahaman Produk Inovasi Covid-19, Jakarta, pada Selasa (16/6/2020).

Andika menuturkan saat ini TNI AD memiliki 68 rumah sakit yang tersebar di seluruh Indonesia. Kendati demikian, dia menerangkan, hanya RSPAD Gatot Soebroto yang memiliki satu laboratorium PCR untuk melakukan tes spesimen.

“Kita tidak sedang bicara pertengah Maret. Ini dua minggu lalu, rumah sakit kami yang di Jakarta teorinya bukan sebagai rumah sakit rujukan, tetapi praktisnya masyrakat datang untuk mencari rumah sakit terdekat,” ujarnya.

Malahan, dia mengungkapkan, proses ekstrasi RNA di RSPAD Gatot Soebroto masih dikerjakan secara manual.

“Sehingga untuk mempercepat kami datangkan analis dari anggota kami yang ada di Jawa Tengah, Jawa Barat, LAmpung dan Palembang,” kata dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta pelacakan virus Corona dilakukan lebih masif lagi dan menaikkan target uji spesimen menjadi 20.000 per hari.

“Untuk pengujian spesimen, saya kira, saya ucapkan terima kasih bahwa target pengujian spesimen yang dulu saya targetkan 10.000, ini sudah terlampaui dan saya harapkan target berikutnya 20.000 per hari. Ini harus sudah mulai kita rancang menuju ke sana,” kata Jokowi, Kamis (4/6/2020).

Selain itu, Presiden juga meminta pelacakan agresif dilakukan dengan menggunakan bantuan sistem teknologi. Hal ini telah dilakukan oleh negara-negara lain.

“Misalnya Selandia Baru, mereka menggunakan digital diary kemudian Korea Selatan mengembangkan mobile GPS untuk data-data sehingga pelacakan itu lebih termonitor dengan baik,” kata Presiden.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper