Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Federal Reserve Amerika Serikat Jerome Powell menyatakan keprihatinan tentang hilangnya pekerjaan secara tidak proporsional di antara kaum perempuan, pekerja kulit hitam dan Latin sebagai dampak pandemi virus corona (Covid-19).
Powell mengatakan bahwa bank sentral AS tersebut menghendaki untuk mengembalikan kelompok-kelompok tersebut ke kondisi tingkat pengangguran rendah seperti yang dialami sebelum krisis kesehatan ini melanda.
Persoalan ketidaksetaraan rasial mengemuka setelah aksi protes massa meramaikan AS dalam beberapa waktu terakhir. Pekerja kulit hitam dan Latin serta wanita dari semua ras telah mengalami kehilangan pekerjaan dari sektor-sektor yang terpukul pandemi Covid-19, seperti restoran dan perawatan kesehatan.
"Banyak pekerjaan yang hilang datang dari orang-orang yang bekerja dalam ekonomi jasa terkait urusan publik, misalnya, dan dibandingkan dengan pekerjaan lain, berupah relatif rendah,” tutur Powell, dalam konferensi pers virtual setelah menggelar rapat kebijakan moneter yang berakhir Rabu (10/6/2020) waktu setempat.
“Pengangguran telah meningkat lebih banyak untuk kaum Hispanik, lebih banyak untuk kalangan Afrika-Amerika, dan wanita telah menanggung sebagian besar beban di luar persentase mereka dalam angkatan kerja. Itu benar-benar sangat disayangkan,” tambah Powell.
Ekspansi terakhir, yang memperlihatkan kesenjangan antara pengangguran kulit putih dan hitam mencapai rekor terendah dua poin persentase, mengajarkan The Fed bahwa tingkat pengangguran bisa sangat rendah tanpa dampak negatif terhadap inflasi dan stabilitas keuangan secara keseluruhan.
Baca Juga
Pada saat yang sama, dia mengatakan bahwa perlu waktu bertahun-tahun bagi pasar tenaga kerja untuk pulih dari guncangan yang terjadi saat ini.
Tingkat pengangguran di kalangan warga kulit hitam naik menjadi 16,8 persen pada Mei, sementara tingkat pengangguran di kalangan warga kulit putih turun menjadi 12,4 persen, menurut laporan Biro Statistik Tenaga Kerja yang dirilis Jumat (56/2020).
Sementara itu, tingkat pengangguran di antara masyarakat Latin turun menjadi 17,6 persen pada Mei dari rekor tertinggi di 18,9 persen pada bulan April. Mayoritas populasi kulit hitam dan wanita di AS kini menganggur.
Isu ketidaksetaraan telah berlarut-larut di AS. Kekayaan bersih suatu keluarga kulit hitam hanya mencapai US$17.150 pada 2016, sepersepuluh dari kekayaan bersih keluarga kulit putih, menurut data The Fed.
Pada kesempatan yang sama, Powell menegaskan tidak ada toleransi untuk rasisme di dalam tubuh bank sentral AS yang dipimpinnya.
“Tidak ada tempat untuk rasisme di dalam Federal Reserve dan seharusnya tidak ada tempat untuk itu di dalam masyarakat kita. Semua orang layak mendapat kesempatan untuk berpartisipasi penuh dalam masyarakat dan ekonomi kita,” papar Powell.
Meski dia memerhatikan bahwa ketidaksetaraan telah tumbuh di AS selama beberapa dekade terakhir, dia tidak memberi contoh cara spesifik dimana kebijakan moneter dapat membantu memperbaiki kondisi ini selain mendorong pasar tenaga kerja.
“Kami menyebutnya sebagai faktor penting dalam perekonomian dan kami akan menggunakan instrumen kami untuk mendukung lapangan kerja yang maksimal. Tapi tentunya, ini adalah sesuatu yang akan membutuhkan respons dari seluruh masyarakat dan segenap pemerintah,” tandasnya.