Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ternyata 45 Persen Kasus Positif Corona Tak Bergejala

Hasil riset terbaru menunjukkan bahwa 45 persen kasus corona tak memiliki gejala
Petugas menguburkan korban virus corona di Brasil. (Bloomberg)
Petugas menguburkan korban virus corona di Brasil. (Bloomberg)

Bisnis.com, JAKARTA— Hasil riset yang dikeluarkan Scripps Research Translational Institute menunjukkan bahwa kasus positif virus corona yang tak memiliki gejala berkontribusi sebesar 45 persen.

Dikutip dari Bloomberg, Kamis (6/9/2020), Jurnal Annals of Internal Medicine menyebutkan bahwa 45 persen orang yang terpapar virus corona tak memiliki gejala. Hal itu diperoleh dari tes terhadap 16 populasi yang berbeda.

Dari tes itu, dilihat gejala yang timbul. Selain porsi pasien tak bergejala, riset menemukan bahwa penyebaran virus bisa lebih lama yakni lebih dari 14 hari.

Menjawab pertanyaan tentang berapa banyak orang yang tak menimbulkan gejala setelah terpapar virus, sangatlah penting bagi pembuat kebijakan. Alasannya, hal itu membantu pemahaman terkait dengan penyebaran dan tingkat keparahannya.

Sebelumnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) menyatakan bahwa porsi orang yang tak bergejala sebesar 25 persen. Di sisi lain, beberapa kajian terhadap antibodi justru menunjukkan porsi lebih besar.

Periset pun menyarankan agar program pengetesan dilakukan lebih sering kepada pasien yang tak memiliki gejala virus corona.

Adapun, Johns Hopkins University mencatat bahwa total kasus virus corona secara global menembus 6,39 juta dengan total 383.318 kematian. Jumlah kasus tertinggi diduduki oleh Amerika Serikat dengan 1,85 juta dan kematian 107.099.

Di urutan kedua, terdapat Brasil dengan 555.383 kasus dan 31.199 kematian. Lalu, di urutan ketiga terdapat Rusia dengan 431.715 kasus dan 5.208 kematian. Kendati berada di urutan keempat dengan 281.270 kasus, Inggris mencatatkan angka kematian 39.811 yang menempatkannya berada di bawah Amerika Serikat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper