Bisnis.com, JAKARTA — Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menuturkan hingga saat ini belum semua kasus positif Covid-19 berhasil dikonfirmasi.
“Hingga saat ini belum semua kasus positif bisa dikonfirmasi. Kalau pun terkonfirmasi tidak seluruhnya harus dirawat di rumah sakit,” kata Yuri saat memberi keterangan pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, pada Rabu (3/6/2020).
Dengan demikian, Yuri meminta, masyarakat untuk tetap mematuhi prokotol kesehatan ihwal upaya pencegahan penularan virus.
“Jaga jarak adalah cara yang terbaik untuk menghindarkan diri dari tertular,” ujarnya.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mencatat rasio uji spesimen terkait virus Corona (Covid-19) di Indonesia masih di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Meskipun, telah terjadi peningkatkan signifikan dalam satu pekan terakhir.
Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan bahwa pada 19 Mei 2020, Indonesia mencatat rasio uji spesimen sebesar 743 per 1 juta penduduk. Adapun, saat ini telah mencapai 967 per satu juta penduduk.
“Apakah itu cukup? Belum. Karena persyaratan yang diminta oleh WHO itu adalah 1 orang per 1.000 penduduk per minggu,” katanya usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo melalui video conference, Rabu (27/5/2020).
Sementara itu, secara nasional pemerintah mencatat adanya penambahan kasus baru pasien positif virus Corona atau Covid-19 di Indonesia, sebanyak 684 orang, sehingga total pasien terkonfirmasi Covid-19 menjadi 28.233 kasus.
Selain itu, ada penambahan kasus meninggal sebanyak 35 orang. Dengan demikian, hingga saat ini sudah ada 1.698 orang yang meninggal akibat virus SARS-CoV-2 di Indonesia.
Di sisi lain, ada sebanyak 471 pasien yang dinyatakan sembuh. Dengan begitu, total ada 8.406 pasien Covid-19 yang telah sembuh.