Bisnis.com, JAKARTA – Prancis mencatatkan rekor buruk berupa pengangguran tertinggi sepanjang sejarah sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Jumlah pengangguran penuh di negara itu, menurut Departemen Ketenagakerjaan pada Kamis (28/5/2020), menyentuh 4.575.500 orang per 1 April 2020.
Secara matematis, angka tersebut juga meningkat 843.000 orang (22,6 persen) dibandingkan dengan jumlah pengangguran yang dilaporkan pemerintah pada pengujung Maret 2020.
Menteri Ketenagakerjaan Prancis Muriel Penicaud menyebut lonjakan signifikan ini dipicu peningkatan PHK sebanyak 35 persen pada bulan yang sama. Yang kemudian jadi masalah, dari gelombang PHK tersebut banyak warga yang gagal mendapat pekerjaan baru.
Bila tak segera ada tindak lanjut, lonjakan pengangguran ini bisa memperburuk perekonomian Prancis. Baru pada awal pekan lalu pemerintah memproyeksikan perekonomian negara itu menyusut 20 persen pada kuartal IV/2020.
Secara keseluruhan, pada akhir 2020 perekonomian Prancis secara tahunan diprediksi terkontraksi 8 persen.
Untuk meminimalisasi potensi tersebut, Perdana Menteri Edouard Philippe mengumumkan rencananya melakukan tahap kedua peringanan lockdown Kamis ini.
Baca Juga
Hingga hari ini jumlah kasus positif Covid-19 di Prancis dilaporkan sudah menyentuh 182.913. Dari angka tersebut, pasien yang telah sembuh ada 66.584 dan jumlah korban meninggal berada di angka 28.596.
Efek dahysat pandemi Covid-19 juga bikin Perancis menjadi negara urutan ketiga yang akan menerima stimulus besar dari Uni Eropa, di bawah Italia dan Spanyol.