Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Filipina Anggarkan US$26 Miliar Stimulus untuk Bangkitkan Ekonomi

Dari total stimulus yang dibahas di parlemen, hampir separuhnya direncanakan untuk subsidi upah dan pinjaman bagi usaha yang terdampak dari lockdown.
Penumpang mengantri untuk naik kereta Mass Rapid Transit (MRT) menjelang jam malam yang diberlakukan karena corona virus di Mandaluyong City, Metro Manila, Filipina, Senin (16/3/2020). Bloomberg/Veejay Villafranca
Penumpang mengantri untuk naik kereta Mass Rapid Transit (MRT) menjelang jam malam yang diberlakukan karena corona virus di Mandaluyong City, Metro Manila, Filipina, Senin (16/3/2020). Bloomberg/Veejay Villafranca

Bisnis.com, JAKARTA - Departemen Perdagangan Filipina berharap parlemen segera mengesahkan paket stimulus senilai 1,3 triliun peso (US$26 miliar) yang akan membantu pemulihan industri dan pekerja migran yang dipulangkan.

Dari total stimulus yang dibahas di parlemen, sekitar 628 miliar peso direncanakan untuk subsidi upah dan pinjaman bagi usaha yang terdampak dari lockdown.

Hal tersebut disampaikan oleh Departemen Perdagangan pada Senin (25/5/2020). Setengah sisa paket yang diusulkan akan digunakan untuk membangun fasilitas untuk kesehatan, pendidikan dan ketahanan pangan.

Paket Stimulus

Tujuan

Program infrastruktur

650 miliar peso

National Emergency and Investment Corp.

300 miliar peso

Subsidi gaji dan pinjaman bagi usaha kecil

200 miliar peso

Restrukturisasi pinjaman bagi usaha yang kritis

128 miliar peso

 

“Pemerintah akan membantu gelombang bisnis dan pekerja yang terkena dampak krisis kesehatan," kata Menteri Perdagangan Ramon Lopez.

Dia menambahkan langkah-langkah karantina akan dilonggarkan lebih lanjut untuk memungkinkan lebih banyak industri beroperasi.

Sekolah mungkin tetap tutup tanpa batas waktu setelah Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan pada Senin malam (25/5/2020) bahwa dia tidak ingin kelas dilanjutkan sampai vaksin virus Corona tersedia.

Duterte juga mengatakan unit pemerintah daerah harus bersiap untuk menerima puluhan ribu pekerja migran yang diperkirakan akan kembali dalam beberapa bulan mendatang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper