Bisnis.com, JAKARTA - Departemen Perdagangan Filipina berharap parlemen segera mengesahkan paket stimulus senilai 1,3 triliun peso (US$26 miliar) yang akan membantu pemulihan industri dan pekerja migran yang dipulangkan.
Dari total stimulus yang dibahas di parlemen, sekitar 628 miliar peso direncanakan untuk subsidi upah dan pinjaman bagi usaha yang terdampak dari lockdown.
Hal tersebut disampaikan oleh Departemen Perdagangan pada Senin (25/5/2020). Setengah sisa paket yang diusulkan akan digunakan untuk membangun fasilitas untuk kesehatan, pendidikan dan ketahanan pangan.
Paket Stimulus | Tujuan |
Program infrastruktur | 650 miliar peso |
National Emergency and Investment Corp. | 300 miliar peso |
Subsidi gaji dan pinjaman bagi usaha kecil | 200 miliar peso |
Restrukturisasi pinjaman bagi usaha yang kritis | 128 miliar peso |
“Pemerintah akan membantu gelombang bisnis dan pekerja yang terkena dampak krisis kesehatan," kata Menteri Perdagangan Ramon Lopez.
Dia menambahkan langkah-langkah karantina akan dilonggarkan lebih lanjut untuk memungkinkan lebih banyak industri beroperasi.
Baca Juga
Sekolah mungkin tetap tutup tanpa batas waktu setelah Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan pada Senin malam (25/5/2020) bahwa dia tidak ingin kelas dilanjutkan sampai vaksin virus Corona tersedia.
Duterte juga mengatakan unit pemerintah daerah harus bersiap untuk menerima puluhan ribu pekerja migran yang diperkirakan akan kembali dalam beberapa bulan mendatang.