Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Doni Monardo Sebut 81 Persen Masyarakat Ingin Mengakhiri PSBB

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut terdapat sebanyak 81 persen masyarakat yang menginginkan agar Pembatasan Sosial Bersakala besar (PSBB) agar segera berakhir.
Menparekraf Wishnutama Kusubandio (kanan) berbincang dengan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo (kiri) sebelum memberikan keterangan terkait penanganan kasus COVID-19 di Jakarta, Sabtu (28/3/2020). Pemerintah akan memberikan fasilitas hotel dan transportasi gratis bagi 1100 tenaga medis penanganan virus corona. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/hp.
Menparekraf Wishnutama Kusubandio (kanan) berbincang dengan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo (kiri) sebelum memberikan keterangan terkait penanganan kasus COVID-19 di Jakarta, Sabtu (28/3/2020). Pemerintah akan memberikan fasilitas hotel dan transportasi gratis bagi 1100 tenaga medis penanganan virus corona. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/hp.

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut terdapat sebanyak 81 persen masyarakat yang menginginkan agar Pembatasan Sosial Bersakala besar (PSBB) agar segera berakhir. Doni mengatakan hal tersebut tidak bisa langsung dipenuhi.

“Bahkan data yang disampaikan 81 persen masyarakat kita ingin segera mengakhiri PSBB tapi tidak mungkin bisa cabut PSBB apabila masyarakat masih belum patuh,” kata Doni dalam sebuah konferensi pers, Rabu (20/5/2020).

Dia tidak menjelaskan secara rinci hasil tersebut didapat menggunakan metode apa. Dia juga tidak membeberkan soal mekanisme laporan tersebut.

Menurut Doni kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol PSBB saat ini sangat berpengaruh terhadap waktu PSBB. Namun, dia mengaku sangat prihatin masih ada saja masyarakat yang masih beraktivitas seperti biasa di wilayah yang diterapkan PSBB.

Padahal, dia sangat yakin apabila masyarakat bisa patuh dalam menerapkan PSBB dalam kurun dua minggu kedepan, angka kasus positif Covid-19 dapat menurun.

“Ini waktu krusial menjelang lebaran yang akan datang adalah saat kritis kalau ingin memutus mata rantai penularan kalau ingin kembali ke new normal maka dua minggu terakhir adalah waktu yang terbaik energi biaya waktu sudah sangat besar,” kata Doni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper