Bisnis.com, JAKARTA - Petugas kepolisian melakukan penyekatan di kawasan Puncak Pass, Cianjur, Jawa Barat, sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 dengan cara memulangkan pengendara yang tidak mematuhi aturan PSBB parsial Jawa Barat.
Memasuki hari ketujuh menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H, volume kendaraan yang melintas di Jalur Puncak-Cianjur, Jawa Barat, meningkat tajam, sehingga petugas gabungan meningkatkan pemeriksaan di perbatasan secara bergantian selama 24 jam.
Hingga Minggu (17/5/2020) dini hari, volume kendaraan dari arah Bogor menuju Cianjur, yang didominasi mobil dengan nomor polisi (nopol) Jabodetabek, berusaha melintas meskipun sebagian besar terpaksa dikembalikan ke daerah asal masing-masing karena tidak mengantongi surat izin, baik pendatang yang hendak berlibur ke kawasan Puncak-Cianjur maupun pemudik jarak jauh.
"Menjelang dini hari volume kendaraan dari arah Bogor ke Cianjur meningkat tajam, jumlahnya dua kali lipat dibandingkan malam sebelumnya atau siang hari. Jumlahnya mencapai 100 kendaraan per lima menit. Penyekatan yang dilakukan membuat antrean cukup panjang," kata Perwira Piket Pos Pam Puncak Pass AKP Irwan Alexander.
Tidak sedikit, kata dia, pengendara yang berdalih hendak bersilaturahmi berupaya meyakinkan petugas agar dapat melintas. Selain itu, ada rombongan sepeda motor yang berusaha melarikan diri saat diarahkan untuk kembali ke daerah asal mereka.
"Karena suhu tubuh mereka tinggi dan berboncengan, kemudian menerobos pagar betis petugas dengan kecepatan tinggi," imbuhnya.
Baca Juga
Irwan memperkirakan kendaraan pemudik yang mulai bercampur dengan kendaraan pendatang yang hendak menghabiskan libur hari raya di kawasan Puncak-Cianjur akan terus meningkat.
Pihaknya tetap tidak mengizinkan pengendara yang melanggar aturan untuk melintas. Terlebih tempat wisata di kawasan Puncak-Cipanas sudah tutup sejak dua bulan terakhir.
"Kami akan terus meningkatkan pemeriksaan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Sesuai dengan prosedur pengendara yang melanggar akan kami kembalikan ke daerah asal apapun alasannya, terlebih yang suhu tubuhnya tinggi akan diarahkan ke pusat layanan kesehatan terdekat," katanya.