Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Kematian Spanyol Merosot ke Level Terendah

Data otoritas kesehatan menunjukkan jumlah kematian baru bertambah 123 kasus menjadi 26.744 kasus per Senin (11/5/2020). Angka ini merupakan yang terendah sejak 18 Maret 2020.
Sepasang suami istri memakai masker pelindung saat berjalan di jalan Postas yang luar biasa sepi di pusat kota Madrid, Spanyol, 13 Maret 2020. - REUTERS
Sepasang suami istri memakai masker pelindung saat berjalan di jalan Postas yang luar biasa sepi di pusat kota Madrid, Spanyol, 13 Maret 2020. - REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA — Spanyol mencatatkan angka penambahan kematian terendah akibat virus Corona atau Covid-19 selama hampir dua bulan. Hal tersebut mendorong pemerintah untuk melonggarkan kebijakan lockdown.

Dilansir Bloomberg, data otoritas kesehatan menunjukkan jumlah kematian baru bertambah 123 kasus menjadi 26.744 kasus per Senin (11/5/2020). Angka ini merupakan yang terendah sejak 18 Maret 2020. Selain itu, angka tersebut juga lebih rendah jika dibandingkan dengan kasus kematian pada hari sebelumnya yang mencapai 143 orang.

Pada hari yang sama, jumlah kasus baru positif Covid-19 bertambah 373 orang menjadi 227.436 orang, setelah Spanyol mencatatkan jumlah pertambahan kasus baru sebanyak 621 orang pada Minggu (10/5/2020). Data akumulasi tersebut sekaligus menunjukkan perubahan signifikan terutama di Madrid dan Catalonia.

Sekitar separuh dari populasi di Spanyol memulai fase 2 pelonggaran lockdown, setelah negara ini memberlakukan lockdown selama 2 bulan lamanya. Restoran dan diskotek diperbolehkan beroperasi dengan kapasitas 50 persen dan perkumpulan dengan jumlah orang sebanyak 10 orang di perumahan.

Relaksasi tersebut masih belum terjadi di dua kota besar yakni Madrid dan Barcelona sehingga kedua kota ini masih memberlakukan lockdown yang ketat.

Tingginya tekanan politik dari pejabat oposisi untuk mengimplementasikan transisi ke situasi pra-virus corona menjadi tekanan pada Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper