Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemendikbud: Pembelajaran di Masa Pandemi Perlu Dukungan dan Pelibatan Publik

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan apresiasi atas peran serta berbagai pihak dalam mendukung pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid-19.
Ilustrasi-Portal Guru Berbagi untuk meningkatkan kreativitas dalam aktivitas belajar jarak jauh./guruberbagi.kemdikbud.go.id/
Ilustrasi-Portal Guru Berbagi untuk meningkatkan kreativitas dalam aktivitas belajar jarak jauh./guruberbagi.kemdikbud.go.id/

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan apresiasi atas peran serta berbagai pihak dalam mendukung pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid-19.

Salah satu pihak yang berkontribusi di bidang pendidikan dalam masa pandemi ini adalah pihak swasta atau dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

"Pelibatan publik sangat dibutuhkan untuk bersama-sama membantu memberikan solusi atas keberlangsungan proses pembelajaran jarak jauh,” kata Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud, Evy Mulyani, dalam keterangan resmi, Kamis (7/5/2020).

Hal itu disampaikan Evy terkait bantuan dari Standard Chartered untuk kepada para siswa melalui Kemendikbud.

Melalui Yayasan Mitra Mandiri Indonesia, Standard Chartered memberikan bantuan senilai Rp1,56 miliar.

Bantuan berupa Home Learning Kit yang terdiri atas laptop, wireless modem, dan kuota internet disampaikan untuk siswa-siswi di Jakarta.

Bantuan ini dimaksudkan untuk mendukung siswa agar dapat tetap belajar walaupun berada di rumah.

“Standard Chartered telah mengalokasikan total dana sebesar 500 ribu dolar AS (atau sekitar Rp7 miliar) untuk penanganan darurat di Indonesia dengan fokus di bidang kesehatan dan pendidikan," ujar Chief Executive Officer (CEO) Standard Chartered Bank Indonesia Andrew Chia.

Selain itu, Standard Chartered memiliki program pendidikan untuk kaum muda melalui program-program pelatihan, antara lain program literasi keuangan Financial Education for Youth (FE4Y) dan program pengembangan keterampilan Bahasa Inggris, komputer, serta pemahaman dan keterampilan mengenai pemasaran digital, yaitu Youth to Work.

Program Youth to Work dirancang untuk membangun kemampuan kerja dan meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan, khususnya bagi pelajar sekolah kejuruan atau SMK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Devi Sri Mulyani
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper