Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Jokowi melakukan rapat terbatas ketujuh mendegar laporan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Senin (4/5/2020). Ada lima hal penting yang ditekankan Presiden dalam pembukaan rapat tersebut.
Pertama, Presiden Jokowi meminta evaluasi penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di 4 provinsi dan 22 kabupaten/kota. Pasalnya beberapa wilayah telah melewati tahap pertama dan akan memasuki tahap kedua.
“Ini perlu evaluasi. Mana yang penerapan terlalu over dan mana yang masih kendor,” katanya membuka rapat terbatas melalui video conference dari Istana Bogor, Jawa Bogor, Senin (4/5/2020).
Kedua, Presiden meminta setiap daerah yang menerapkan PSBB memiliki target terukur. Pengujian spesimen dan jumlah pelacakan harus memiliki target yang jelas setiap harinya. Selain itu juga isolasi ketat harus dilakukan.
“Saya lihat ada yang positif ada yang lari dari rumah sakit, yang PDP [pasien dalam pengawasan] masih beraktivitas ke sana ke mari,” ujar Jokowi.
Selanjutnya, Presiden meminta monitor penyebaran di beberapa klaster. Jangan sampai klaster-klaster tersebut menjadi gelombang kedua penyebaran virus Corona di Indonesia.
Keempat, Jokowi mendesak program jaring pengaman sosial (social safety net) berjalan dengan cepat dan tepat sasaran.
“Saya minta minggu ini semua sudah diterima,” kata Presiden.
Dia meminta mulai dari Menteri Sosial hingga kepala desa turun kelapangan menyisir masyarakat agar bantuan tepat sasaran. Hal ini juga berguna untuk mencarikan solusi cepat apabila ada warga miskin yang belum mendapatkan bantuan.
“Terakhir saya minta hotline untuk pengaduan, sehingga apabila menemukan penyimpangan kita bisa ketahui secara cepat,” kata Jokowi.