Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Gandeng 94 Pihak Internasional Kembangkan Obat Covid-19

pihak-pihak tersebut terdiri dari sembilan negara sahabat, sembilan entitas organisasi internasional, dan 76 entitas non-pemerintah. Salah satunya yakni untuk mencari obat Covid-19.
Ilustrasi vaksin virus corona/istimewa
Ilustrasi vaksin virus corona/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia telah bekerja sama dengan 94 pihak internasional selama masa pandemi virus Corona untuk mengembangkan obat-obatan Covid-19.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan, pihak-pihak tersebut terdiri dari sembilan negara sahabat, sembilan entitas organisasi internasional, dan 76 entitas non-pemerintah. Salah satunya yakni untuk mencari obat Covid-19.

Dia mengatakan Indonesia adalah satu dari 100 negara yang tergabung dalam inisiasi Solidarity Clinical Trial for Covid-19 yang diusung oleh WHO. Gerakan solidaritas ini bertujuan untuk mencari pengobatan paling efektif untuk Covid-19.

“Hal ini dilakukan untuk melalui perbandingan antara pengobatan standar dengan pengobatan empat jenis obat-obatan yang sedang diuji. Di antaranya Remdesivir, Lopinavir/Ritonavir, Interferon beta-1a, dan Chloroquine and hydroxychloroquine,” katanya dalam press briefing virtual, Rabu (29/4/2020).

Kerja sama nasional dan internasional dalam mengembangkan obat Covid-19 melalui produsen farmasi dalam negeri, di antaranya PT Kimia Farma Tbk., dengan Gilead Science yang sedang menjajaki penggunaan Remdesivir sedang menunggu hasil uji klinis di AS.

PT Bio Farma (Persero) dan Eijkman Institute for Molecular Biology saat ini dalam pengembangan plasma darah untuk membantu pasien Covid-19 yang memiliki gejala sedang.

“Bio Farma dengan Kementerian Riset dan Teknologi juga telah membentuk konsorsium untuk pengembangan vaksin. Konsorsium ini juga akan berkolaborasi dengan mitra internasional,” ujar Retno.

Kerja sama internasional juga terlihat dari bantuan yang diterima Indonesia untuk meringankan Covid-19 di dalam negeri.

Pekan ini, Indonesia akan menerima kelengkapan alat medis, APD, masker, hand sanitizer, dan alat tes PCR yang berasal dari Korea Selatan, China, dan Uni Emirat Arab (UEA).

Khusus untuk UEA, kerja sama dilakukan lebih inovatif. Selain membawa dukungan peralatan medis, pesawat kargo UEA juga telah melakukan pembelian berbagai produk UMKM Indonesia.

Kerja sama ini terjadi seiring dengan pembahasan Retno dengan Menteri Luar Negeri UEA pada 27 April 2020 dan sebagai tindak lanjut dari pembicaraan antara Presiden Joko Widodo dengan Putera Mahkota UEA pada 29 Maret 2020.

Kerja sama inovatif juga dilakukan antara Kedubes RI Singapura dengan Grup Temasek untuk pengadaan bedding set, matras tempat tidur, selimut, reusable mask yang akan digunakan Singapura untuk melengkapi fasilitas karantina mereka.

Sementara itu, data WHO menunjukkan lebih dari 120 vaksin telah dikembangkan di seluruh dunia, enam di antaranya sedang proses uji klinis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Editor : Andya Dhyaksa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper