Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laju Kasus Corona di Jabodetabek Turun 39 Persen, Tapi Pergerakan Masyarakat di Bawah Target

Laju penambahan kasus tertular Virus Corona (Covid-19) di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) mengalami penurunan 39 persen (tepatnya 38,5%) pasca penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
Evaluasi PSBB Jabodetabek Selasa 28 April 2020. Foto: akun Instagram Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Evaluasi PSBB Jabodetabek Selasa 28 April 2020. Foto: akun Instagram Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

Bisnis.com, JAKARTA - Laju penambahan kasus tertular Virus Corona (Covid-19) di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) mengalami penurunan 39 persen (tepatnya 38,5%) pasca penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).

Data tersebut diuangkapkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui akun instagramnya Selasa (28/4/2020).

Wilayah Jabar yang dievaluasi PSBB-nya dalam laporan itu adalah Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi.

Menurut orang nomor satu di Jabar itu, dampak PSBB di beberapa kota/kabupaten sudah mulai menunjukkan penurunan laju kasus baru infeksi Covid-19.

"Khusus akumulasi Jabodetabek, penurunan laju kasus baru sekitar 38,5%. Tingkat kematian turun 23,1 %. SEMOGA TERUS TURUN," tulis Instagram @ridwankamil.

Namun, Ridwan Kamil menuturkan bahwa laju pergerakan masyarakat masih belum mampu diredam pada angka 30 persen. Artinya, pada level tiga dari 10 orang masih melakukan mobilitas selama PSBB.

"Pergerakan manusia saat PSBB idealnya di angka 30 %. Sementara ini tercatat masih 48,5 %. AYO TINGKATKAN DISIPLIN," Lanjut Ridwan.

Mengukur Pergerakan Manusia

Dengan demikian sedikitnya 48 orang dari 100 orang masih melakukan pergerakan di luar radius tempat tinggal mereka. Lalu bagaimana pergerakan manusia itu diukur?

Dalam acara Indonesia Lawyers Club di TVOne Selasa (28/4/2020) malam, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan bahwa dirinya melibatkan ahli pandemi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia.

"Dengan bantuan dari Google, pergerakan warga bisa dilacak dari pergerakan telepon seluler mereka," kata Anies.

Dalam ponsel berbasis Android, terdapat aplikasi GPS (Global Positioning System). Ketika fitur itu dinyalakan, maka pergerakannya terpantau oleh database Google.

Mengenai penurunan laju kasus positif Corona, Anies menegaskan bahwa yang terjadi adalah ada perlambatan penambahan.

"Ilustrasinya kalau dulu tambah 200 sekarang 100, misalanya," kata Anies.

Namun, itu bukan berarti bahwa Jakarta sudah terbebas dari Covid-19. Jakarta masih harus serius menuntaskan pandemi Corona.

"Apa yang kita lihat hari ini adalah fakta dari apa yang kita kerjakan dua minggu yang lalu. Apa yang kita kerjakan hari ini akan tampak pada pekan-pekan ke depan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sutarno
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper