Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Orang-Orang Ini Tetap Bekerja di Luar Rumah di Tengah Wabah Covid-19

Pria berusia 29 tahun ini mengantarkan makanan dengan berjalan kaki ke Deliveroo di pusat kota Hong Kong.
Tony Lau pekerja pengiriman makanan di Hong Kong. Pria berusia29 tahun inimengantarkan makanan dengan berjalan kaki ke Deliveroo di pusat kota Hong Kong./Paul Yeung-Bloomberg
Tony Lau pekerja pengiriman makanan di Hong Kong. Pria berusia29 tahun inimengantarkan makanan dengan berjalan kaki ke Deliveroo di pusat kota Hong Kong./Paul Yeung-Bloomberg

Tony Lau, Pekerja Pengiriman Makanan

Tony Lau adalah pekerja pengiriman makanan di Hong Kong. Pria berusia 29 tahun ini mengantarkan makanan dengan berjalan kaki ke Deliveroo di pusat kota Hong Kong.

Dengan lebih banyak orang yang bekerja dari rumah, banyak dari pengirimannya sekarang tertuju ke blok apartemen di bukit-bukit curam di atas kawasan pusat bisnis.

Seringkali, pelanggan meminta pengiriman tanpa kontak, Tony harus menjatuhkan paket di lobi gedung, atau kadang-kadang membunyikan bel dan meninggalkan paket di luar pintu,

Lau pun melangkah mundur sehingga klien dapat mengambil makanan dari tasnya. Begini penuturan Tony Lau:

Orang-Orang Ini Tetap Bekerja di Luar Rumah di Tengah Wabah Covid-19

Lau mendemosntrasikan bagaimana dia melakukan pengiriman makanan tanpa kontak dengan pelanggan di Hong Kong, 17 Maret 2020./Paul Yeung-Bloomberg

Apa pun pekerjaan yang Anda lakukan, Anda masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan virus. Saya sudah bekerja tujuh hari seminggu sejak Coronavirus menghantam Hong Kong, mulai pukul 11 pagi dan berakhir pada jam 9 malam. hingga 10:30 malam, tergantung seberapa lelahnya saya.

Kami masih memiliki lebih banyak pesanan di Central, tetapi sekarang ini terutama dari bangunan perumahan tingkat menengah, bukan area komersial pusat kota. Jadi jalan yang harus kami lakukan sangat menuntut energi, dan ketika mengenakan masker, terasa betapa tidak mudahnya untuk bisa bernapas leluasa.

Kami mengalami peningkatan pesanan sekitar 10 persen hingga 13 persen. Peningkatan pesanan kerap diterjemahkan menjadi peningkatan pendapatan. Ini perbedaan besar dibandingkan ketika protes terjadi di Central. Begitulah cara kerja drama ekonomi.

Ketika ada lebih banyak pesanan, Anda bekerja lebih keras, Anda mendapatkan lebih banyak pendapatan. Ketika kurang sibuk, saatnya beristirahat.

Hal yang saya khawatirkan adalah jika kondisi makin parah, lebih banyak restoran akan tutup. Jika mereka tutup, saya akan merasa sangat sedih.

Kami memperlakukan satu sama lain seperti teman. Ketika mereka memiliki makanan tambahan, mereka membagikannya kepada kami.

Saya pernah ke restoran tempat mereka memperkenalkan hidangan baru dan mereka meminta saya untuk mencobanya dan menanyakan bagaimana rasanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper