Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Joseph Stiglitz : Respons AS Terhadap Pandemi Setara Negara Dunia Ketiga

penanganan Presiden Donald Trump yang buruk terhadap krisis Covid-19 membuat Amerika Serikat tampak seperti negara dunia ketiga.
Seorang pria mengenakan masker di Times Square, New York, AS./Bloomberg
Seorang pria mengenakan masker di Times Square, New York, AS./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom pemenang hadiah Nobel, Joseph Stiglitz, mengatakan penanganan Presiden Donald Trump yang buruk terhadap krisis Covid-19 membuat Amerika Serikat tampak seperti negara dunia ketiga dan akan mengalami Depresi Hebat kedua.

Dia mengemukakan jutaan orang di AS kini bergantung pada bank makanan (food bank), terpaksa kerja karena tidak ada kebijakan cuti berbayar, atau meninggal karena ketidaksetaraan akses kesehatan.

Stiglitz, yang aktif mengkritisi Trump, mengatakan 14 persen dari populasi AS bergantung pada kupon makanan dan memperkirakan infrastruktur sosial tidak dapat mengatasi tingkat pengangguran yang bisa mencapai 30 persen dalam beberapa bulan mendatang.

"Jaring pengaman tidak memadai. Ketimpangan di AS sangat besar. Penyakit ini menargetkan mereka yang memiliki kesehatan paling buruk. Di antara negara maju, AS adalah negara dengan kualitas dan ketimpangan kesehatan terburuk," ujarnya seperti dikutip melalui Guardian pada Rabu (22/4/2020).

Pemerintahan Trump, yang didominasi Partai Republik, menolak wacana pemberlakuan izin sakit atau cuti berbayar selama 10 hari untuk pekerja yang terdampak virus corona. Artinya, sebagian besar karyawan tetap bekerja meskipun dengan status positif Covid-19.

Trump telah menutup divisi di Gedung Putih yang bertanggung jawab atas penanganan pandemi dan memangkas dana untuk Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Kini, AS dihadapkan dengan krisis akibat kelangkaan alat uji virus, masker dan alat pelindung diri.

Stiglitz juga menambahkan bahwa atas dorongan Trump, beberapa negara bagian di AS kini merasa yakin untuk menghentikan kebijakan pembatasan. Dia menegaskan bahwa kebijakan ini akan meningkatkan risiko penularan yang lebih tinggi.

"Kita memang tidak siap. Langkah Trump untuk menjadikan ini sebagai isu politik daripada tentang sains, respons pemerintah sangat buruk dalam menanggapi isu ini," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nirmala Aninda
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper