Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Donald Trump menuding China dengan sengaja menyebarkan wabah virus corona yang kini menewaskan lebih dari 39.000 orang Amerika Serikat.
Trump mengatakan harus ada konsekuensi jika negara itu diketahui bertanggung jawab secara sadar. Deborah Birx, anggota gugus tugas virus corona Gedung Putih, mengatakan bahwa negara pertama yang terkena pandemi memiliki kewajiban moral untuk transparan dalam responsnya.
"Mari kita lihat apa yang terjadi dengan investigasi mereka. Tapi kami juga sedang melakukan penyelidikan, "kata Trump pada konferensi pers Gedung Putih, dilansir Bloomberg, Senin (20/4/2020).
Wakil Presiden Mike Pence mengatakan AS akan melakukan penyelidikan yang tepat mengenai hal ini pada waktu yang tepat.
"Jelas bagi kami bahwa tidak hanya ada kegagalan oleh Organisasi Kesehatan Dunia untuk berkomunikasi dengan Amerika dan dunia tentang apa yang terjadi di China, tetapi juga bahwa China tidak berupaya sebagaimana mestinya," kata Pence.
Pengawasan terhadap respons Trump terhadap wabah telah meningkat, Partai Republik berusaha menyalahkan China atas wabah virus corona yang muncul dari Provinsi Hubei, China pada akhir 2019.
Baca Juga
Beberapa anggota parlemen dari Partai Republik menuding virus itu disebarkan dari laboratorium selama percobaan di China. AS telah melayangkan RUU yang akan memungkinkan warga untuk menuntut China atas kerugian yang ditimbulkan.
Kementerian luar negeri China mengatakan komunitas internasional harus bekerja sama melalui masa-masa sulit ini alih-alih saling menuding.
"Virus itu adalah musuh bersama seluruh umat manusia dan dapat muncul kapan saja di dunia. Seperti banyak negara lain, China diserang oleh virus ini. Kami adalah korban, bukan pelakunya," kata juru bicara kementerian Geng Shuang kepada wartawan di Beijing.
Sebelumnya, Trump mengatakan pekan lalu bahwa dia akan menghentikan pendanaan AS untuk WHO. Dia menuduh badan PBB itu pasang badan atas klaim China tentang penyakit itu. Langkah ini telah dikritik secara internasional dan oleh banyak anggota Partai Demokrat.