Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Angka Kematian Akibat Covid-19 di AS Tembus 37.202

Angka kematian akibat virus corona jenis baru (Covid-19) di seluruh Amerika Serikat pada penghitungan Sabtu (18/4) waktu setempat telah mencapai 37.202.
Sejumlah kursi kosong tergeletak di area yang tutup di The Wharf, Washington, DC, Amerika Serikat, Selasa (7/4/2020). Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbesar. Hingga Rabu (8/4/2020), kasus positif Covid-19 di Negeri Paman Sam itu telah mencapai 396.416 kasus. Bloomberg/Andrew Harrer
Sejumlah kursi kosong tergeletak di area yang tutup di The Wharf, Washington, DC, Amerika Serikat, Selasa (7/4/2020). Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbesar. Hingga Rabu (8/4/2020), kasus positif Covid-19 di Negeri Paman Sam itu telah mencapai 396.416 kasus. Bloomberg/Andrew Harrer

Bisnis.com, WASHINGTON – Angka kematian akibat virus corona jenis baru (Covid-19) di seluruh Amerika Serikat pada penghitungan Sabtu (18/4) waktu setempat telah mencapai 37.202.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mencatatkan 37.202 kematian, termasuk 1.759 kematian baru.

Selain itu, CDC mengungkapkan ada 720.630 kasus virus corona, yaitu penambahan sebanyak 29.916 kasus dari jumlah sebelumnya.

Penghitungan CDC mengenai kasus penyakit pernapasan itu dilaporkan pada Sabtu pukul 16.00 EDT atau Minggu (19/4) pagi.

Data CDC tersebut tidak mewakili jumlah kasus yang dilaporkan oleh masing-masing negara bagian. Penghitungan yang dilaporkan selama akhir pekan tersebut merupakan jumlah awal dan akan diperbarui pada hari ini, Senin (20/4).

Dari belahan dunia lain, Turki melaporkan kasus infeksi Covid-19 di negara itu kian bertambah menjadi 86.306.

Angka tersebut menjadi yang tertinggi di antara negara-negara di luar Eropa atau Amerika Serikat. Demikian disampaikan oleh Menteri Kesehatan Fahrettin Koca, Minggu (19/4) waktu setempat.

Penambahan 3.977 kasus dalam 24 jam terakhir membuat jumlah kasus terkonfirmasi di Turki melebihi laporan di China, tempat pertama kali  virus corona jenis baru muncul pada Desember.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nurbaiti
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper