Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Plesiran ke Pantai saat Lokcdown Corona, Menkes Selandia Baru Minta Maaf

Menteri Kesehatan Selandia Baru David Clark meminta maaf karena melanggar aturan karantina wilayah (lockdown) pandemi Virus Corona (Covid-19) di Negari Kiwi itu.
Menteri Kesehatan Selandia Baru David Clark.Foto: Bloomberg
Menteri Kesehatan Selandia Baru David Clark.Foto: Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Selandia Baru David Clark meminta maaf karena melanggar aturan karantina wilayah (lockdown) pandemi Virus Corona (Covid-19) di Negari Kiwi itu.

Kantor berita China, Xinhua, melaporkan bahwa Clark diketahui pergi bersama keluarga untuk bertamasya ke pantai yang letaknya jauh dari rumahnya dan bermain sepeda gunung di ruang publik.

Peraturan lockdown mengharuskan warga Selandia Baru untuk tetap tinggal di rumah dan berolahraga tidak jauh dari lokasi tempat tinggal. Negara tersebut memasuki masa lockdown selama empat pekan atau tanggap darurat epidemi Level 4 pada 26 Maret.

Setelah Clark mengajukan pengunduran dirinya, Perdana Menteri Jacinda Ardern pada Selasa (7/4) mengumumkan bahwa peringkat Clark di Kabinet diturunkan dan portofolio associate finance miliknya dicabut.

"Dalam kondisi normal saya akan memecat menteri kesehatan. Apa yang dia lakukan salah, dan tidak ada alasan," kata Ardern, tulis laporan Xinhua yang dipublikasikan Antara, Selasa (7/4/2020).

"Tetapi saat ini, prioritas saya adalah perjuangan kolektif kita melawan Covid-19. Kita tidak boleh menimbulkan gangguan besar di sektor kesehatan atau terhadap upaya tanggap kita. Karena alasan itu, dan hanya dengan alasan itu, Dr. Clark akan mempertahankan perannya," lanjut PM Selandia Baru itu.

Menanggapi hal tersebut, Clark mengatakan bahwa merupakan tanggung jawabnya untuk tidak hanya mengikuti aturan tetapi juga memberi contoh kepada warga Selandia Baru lainnya sebagai menteri kesehatan.

"Pada saat kami meminta warga Selandia Baru untuk membuat pengorbanan bersejarah, saya mengecewakan tim. Saya telah menjadi seorang idiot, dan saya mengerti mengapa orang akan marah kepada saya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Sutarno
Sumber : Xinhua/Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper