Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dilaporkan telah dirawat di rumah sakit karena gejala virus corona baru atau COVID-19 yang tak kunjung membaik.
Kabar ini mendapatkan sejumlan respons dan kekhawatiran dari banyak pihak terkait kondisi kesehatan salah satu pemimpin negara tersebut.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga memberi respons terhadap kabar ini. Dia meyakini bahwa Johnson akan cukup kuat untuk melawan penyakit pandemi tersebut.
“Sebelum saya mulai, saya ingin menyampaikan harapan baik bangsa kita kepada Perdana Menteri Boris Johnson yang sedang berjuang melawan virus corona. Semua warga Amerika berdoa untuknya,” kata Trump seperti dikutip Express, Senin (6/4).
“Dia [Johnson] adalah teman saya. Dia pria yang baik dan pemimpin yang hebat dan seperti yang Anda tahu, dia dibawa ke rumah sakit hari ini. Tapi saya berharap dan yakin dia akan baik-baik saja. Johnson pria yang kuat,” imbuhna.
Trump mengatakan bahwa dia belum sempat berbicara lagi dengan Perdana Menteri dan dia diberitahu tentang pemindahan Johnson ke rumah sakit oleh Woody Johnson, duta besar Washington untuk Inggris.
Sebagaimana telah dilaporkan sebelumnya, Boris Johnson dilaporkan telah dirawat di rumah sakit untuk melakukan tes dan perawatan tambahan, setelah melakukan karantina di tempat tinggalnya sejak dinyatakan positif COVID-19 pada akhir Maret lalu.
“Atas saran dokternya, Perdana Menteri malam ini telah dirawat di rumah sakit untuk tes. Ini adalah langkah pencegahan karena Perdana Menteri memiliki gejala virus corona yang persisten dalam 10 hari setelah dites positif virus tersebut,” kata juru bicara Downing Street.
Kabar ini tak hanya direspons oleh Trump saja, sejumlah tokoh politisi juga memberikan dukungan kepada Johnson yang tengah berjuang melawan penyakit COVID-19.
“Berdoa yang terbaik kepada Perdana Menteri dan berhadap dia cepat pulih,” kata Sadiq Khan, walikota London, Inggris.
“Semoga Boris Johnson melakukan yang terbaik untuk melewati ini dan melakukan pemulihan dengan cepat,” kata Ed Davey, pemimpin oposisi Partai Demokrat Liberal.