Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan imbas pandemi COVID-19, di antaranya, menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Senin (6/4/2020).
Berikut beberapa perincian topik utamanya:
Jangan Telat Lagi. Status DKI Jakarta sebagai daerah yang memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB mendesak ditetapkan menyusul diterbitkannya Permenkes No. 9/2020. Hal ini penting agar pemerintah tidak kembali kehilangan momentum di tengah peningkatan kasus positif COVID-19.
Stimulus Logistik Mendesak. Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menilai industri pokok dan penunjang harus dibantu dengan kebijakan pemerintah berupa relaksasi dan stimulus sebagai strategi untuk bisa bertahan dalam situasi sulit saat ini.
Pencairan FLPP Dinilai Lamban. Pengembang hunian bersubsidi mempertanyakan keterlambatan dana pencairan kredit pemilikan rumah fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan yang berimplikasi hukum pada pihak ketiga seperti kontraktor atau supplier bangunan.
Siasat Maksimalkan Penerimaan di Tengah Corona. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyusun siasat agar penyebaran wabah COVID-19 yang diikuti kebijakan menjaga jarak sosial tidak menghalangi masyarakat dalam membayar pajak.
Baca Juga
KPK Bentuk Tim Khusus. Komisi Pemberantasan Korupsi meminta pengambil kebijakan penanganan pandemi virus corona tidak ragu mengambil keputusan. Lembaga antirasuah itu siap bekerja sama dengan satuan tugas penanganan COVID-19 di pusat dan daerah.
Ketimpangan di Tengah Pandemi. Masalah ketimpangan ekonomi di Indonesia kian tak terkendali. Jomplangnya kesejahteraan antara si kaya dan si miskin makin tampak di tengah penyebaran virus corona.
Merumuskan Peta Jalan Keluar dari Corona. Dunia membutuhkan solidaritas global untuk keluar dari jerat pandemi virus corona (COVID-19). Itulah yang kini diupayakan negara-negara anggota G-20 dalam merumuskan respons ekonomi terpadu.
Multifinance Kian Hati-Hati Kucurkan Kredit. Sejumlah perusahaan multifinance saat ini semakin berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaan, mengingat kondisi ekonomi nasional yang penuh tekanan di tengah bayang-bayang penyebaran virus corona. Di sisi lain, pelaku usaha juga mulai menghitung ulang target kinerja tahun ini.
Tekanan Tetap Tak Terhindarkan. Sejumlah bank syariah bersiap mendapatkan suntikan modal tambahan dari induknya. Namun, di tengah tantangan bisnis akibat penyebaran virus corona, suntikan modal ini diperkirakan hanya akan digunakan untuk peningkatan pencadangan dan penghapusbukuan pembiayaan tahun ini.