Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres Minta BPJS Lancar Bayar ke RS agar Tidak Ada Penolakan Pasien

Khususnya kepada RS swasta yang harus menjaga arus kas mereka. Ma'ruf Amin sendiri sudah pernah meminta hal ini beberapa waktu lalu. Dan sekarang pemerintah sedang mengkalkulasi.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat memberi keterangan kepada wartawan, Rabu (4/3/2020)./Bisnis-Nindya Aldila
Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat memberi keterangan kepada wartawan, Rabu (4/3/2020)./Bisnis-Nindya Aldila

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan pembahasan mengenai pelunasan BPJS Kesehatan kepada pihak rumah sakit menjadi prioritas utama. Hal ini untuk memastikan semua rumah sakit bisa menerima pasien virus Corona (Covid-19).

Hal itu disampaikan olehnya saat melakukan rapat virtual bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Kamis (2/4/2020). Dia mengutarakan dukungannya agar BPJS Kesehatan segera melakukan pelunasan pembayaran kepada rumah sakit, termasuk milik swasta.

Usulan Ma’ruf tersebut juga sudah disampaikan dalam rapat pada beberapa waktu lalu. “Mudah-mudahan usulan dari pak gubernur [diselesaikan] supaya rumah sakit memberikan partisipasi lebih maksimal. Saya sudah menyampaikan usulan juga. Sepertinya sedang dikalkulasi,” katanya.

Dalam rapat tersebut, Anies mengungkapkan bahwa kebanyakan permintaan pelunasan BPJS berasal dari RS swasta.

Secara umum, setiap rumah sakit wajib menerima kasus Covid-19. Namun, rumah sakit bakal kesulitan menjaga cashflow jika kasus virus corona yang ditangani terus meningkat di saat BPJS tidak lancar membayarnya.

“Mereka [swasta] mengharapkan dukungan BPJS agar tidak ada keterlambatan pembayaran tagihannya karena mereka harus bergerak cepat dan mengelola cashflow tidak mudah. Jumlah yang harus ditangani banyak, supaya mereka tetap mau menerima kasus Covid-19 ini,” ungkapnya.

Saat ini ada 70 rumah sakit, ditambah 13 rumah sakit rujukan yang menangani pasien penderita Covid-19 di DKI Jakarta. Sebanyak 1.300 pasien tengah dirawat di rumah sakit. Sementara 707 orang masih antre menunggu hasil laboratoriumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Editor : Andya Dhyaksa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper