Bisnis.com, JAKARTA -- Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman Bin Abdulaziz Al Saud (MBS) menghubungi Presiden Joko Widodo, pada Minggu (29/3/2020) sore. MBS menyampaikan belasungkawa atas berpulangnya ibunda Presiden, Sudjiatmi Notomihardjo pada 25 Maret 2020 yang lalu.
Dalam pembicaraannya, Presiden menyampaikan terima kasih atas simpati dan doa dari Putra Mahkota Abu Dhabi kepada almarhumah Ibundanya. Selain itu, Presiden juga menyampaikan pentingnya solidaritas global, kerjasama, dan kolaborasi antar negara dalam situasi saat ini.
“Kita harus bersama-sama untuk memenangkan peperangan melawan Covid-19 dan peperangan melawan pelemahan ekonomi dunia,” kata Presiden dalam sambungan telepon tersebut.
Seperti diketahui ibu dari Presiden Jokowi, Sudjiatmi Notomihardjo meninggal dunia setelah 4 tahun sakit, pada Rabu (25/3/2020) pukul 16.45 WIB di Surakarta, Jawa Tengah. Presiden beserta keluarga mengantarkan jenazah almarhumah ke tempat peristirahatan terakhirnya di pemakaman keluarga Mundu, Selokaton, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (26/3/2020.
Selain itu Presiden juga menyampaikan selamat atas kesuksesan Arab Saudi dalam penyelenggaraan KTT Luar Biasa G20 secara virtual yang khusus membahas penanganan Covid-19.
“G20 harus menunjukkan kepemimpinannya dan menjadi motor solidaritas global, tidak ada negara yang kebal terhadap Covid-19 termasuk Indonesia dan Arab Saudi,” ucap Jokowi.
Dalam pertemuan tingkat tinggi itu telah dihasilkan empat kesepatakan dari para kepala negara dengan ekonomi terbesar di dunia untuk memerangi dan menekan dampak ekonomi dari virus. Wabah yang telah menginfeksi lebih 500.000 penduduk dunia tersebut, per Minggu (29/3/2020).
Saat itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan ada empat hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut. “Upaya mengurangi pandemi, safeguard ekonomi global, menangani disrupsi perdagangan, dan memperkuat kemitraan global,” katanya dalam video conference usai KTT Luar Biasa G20, Kamis (26/3/2020) malam.
Menlu menjelaskan epat hal itu menjadi ruh dari rapat para pemimpin negara G20. Pasalnya, seperti diketahui Covid-19 telah menjadi musuh bersama karena telah menjadi virus pandemi dan bakal membuat pertumbuhan ekonomi dunia negatif.
Penyebaran virus corona membuat para negara G20 sadar betul bahwa semua saling terkait. Virus tersebut terbukti tidak mengenal batas negara karena telah menginfeksi lebih dari 180 negara atau hampir dari seluruh negara.