Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Penanggulangan kasus Virus Corona di Indonesia, Achmad Yurianto menghimbau masyarakat yang pulang kampung agar tetap melaksanakan protokol keselamatan dengan metode yang benar agat tidak menulari atau tertular virus Corona (Covid-19).
Yuri mengingatkan segala aktivitas masyarakat, terutama yang sedang pulang kampung, agar tetap dapat melakukan physical distancing atau jaga jarak fisik satu sama lain sehingga menekan risiko penularan Covid-19.
Jaga jarak fisik menjadi penting mengingat orang sehat dapat menjadi pembawa virus SARS-CoV-2 ke kampung halamannya jika memang tidak menjalankan protokol keselamatan yang baik.
"Ya jangan dekat-dekat, physical distance itu pondasi dasarnya. Kalau kembangkan rumah pondasinya itu (jaga jarak), terserah mau pakai tembok, pakai bata, pondasinya itu," katanya dalam siaran pers pada Kamis (26/3/2020).
Inti dari pondasi itu, ujarnya adalah untuk menjaga agar individu yang sehat tetap sehat tidak tertular. Menurutnya, pondasi tetap harus dijaga oleh masyarakat karena tidak ada jaminan daerah yang tidak terjangkit virus SARS-CoV-2 tidak memiliki risiko penularan Covid-19.
"Jaga jarak pada setiap komunikasi jadi penting. Droplet percikan ludah atau lendir saat bersin batuk bisa sejauh 1,5 meter menyebar. Jarak itu yang kita jaga. Kurang lebih itu kita pertahankan. Siapapun mereka yang bawa virus ini tidak nampak sebagai orang sakit," katanya.
Dia menuturkan fokus pemerintah agar menjaga jarak memunculkan himbauan untuk bekerja, belajar, dan ibadah dari rumah. Kondisi ini perlu dilakukan oleh masyarakat mengingat tidak semua orang memiliki kekebalan tubuh yang baik.
"Kalau yang tertular orang tua, saudara punya penyakit kronis mendahului, maka dampaknya sangat berat, fatal," kata dia.
Pemerintah juga, lanjutnya selalu mengingatkan masyarakat untuk terus mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) misalnya dengan membiasakan mencuci tangan pakai sabun sebelum makan dan atau melakukan kontak ke area wajah.