Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jangan Anggap Sepele Corona! Kenali dan Cegah

Pandemi virus corona masih berlangsung dan belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Bagaimana Kita mengenali, mencegah, dan memutus rantai penyebarannya?
Petugas menggunakan pakaian khusus saat melakukan penyemprotan cairan disinfektan saat proses sterilisasi pada pesawat Lion Air Boeing 737-800 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (17/3/2020)./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Petugas menggunakan pakaian khusus saat melakukan penyemprotan cairan disinfektan saat proses sterilisasi pada pesawat Lion Air Boeing 737-800 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (17/3/2020)./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Pandemi COVID-19 masih berlangsung meski penyebarannya di China sudah mulai mereda. Upaya melawan virus corona yang menjadi penyebab penyakit ini terus dilakukan di seluruh dunia.

Berikut Bisnis sajikan informasi seputar virus corona disertai infografik agar dapat membantu masyarakat memahami pandemi ini.

Perkembangan COVID-19 di Dunia

Penyebaran virus corona baru belum menunjukkan tanda-tanda mereda secara global. Belum adanya vaksin yang dapat meminimalisir angka infeksi menjadi tantangan dalam mengatasi wabah ini.

Setelah China berhasil menekan paparan COVID-19—dibuktikan dengan tidak adanya kasus baru di Wuhan, kota yang diyakini menjadi lokasi menyebarnya virus ini untuk pertama kali—penyebarannya kini merajalela di luar Negeri Panda. Italia, AS, Spanyol, Jerman, dan Iran adalah negara-negara yang sekarang menjadi hotspot virus corona.

Hingga kini, hampir tak ada negara yang bebas dari infeksi virus corona. Tercatat 177 negara di seluruh dunia telah mengonfirmasi adanya kasus COVID-19, termasuk Indonesia.

Apa Itu Virus Corona dan COVID-19?

Mengutip laman resmi Johns Hopkins University, virus corona terdiri atas berbagai tipe dan beberapa di antaranya bisa mengakibatkan penyakit tertentu. Jika dilihat menggunakan mikroskop, virus ini terlihat dikelilingi struktur yang berbentuk tajam menyerupai mahkota.

Adapun COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona baru. World Health Organization (WHO) menyatakan sebagian besar orang yang terinfeksi virus corona ini akan mengalami penyakit pernapasan ringan hingga sedang dan bisa sembuh tanpa memerlukan perawatan khusus.

Jangan Anggap Sepele Corona! Kenali dan Cegah

Namun, bagi mereka yang sudah berusia lanjut serta memiliki penyakit lain sebelumnya, seperti penyakit jantung, diabetes, penyakit pernapasan kronis, serta kanker dapat mengalami kondisi yang lebih serius.

Penyakit ini bisa menyebabkan masalah pernapasan serius, gagal ginjal, dan kematian.

Bagaimana Bisa Terinfeksi COVID-19?

Virus corona yang mengakibatkan COVID-19 terutama menyebar melalui tetesan (droplet) ludah atau cairan dari hidung ketika seseorang yang sudah terjangkit bersin atau batuk.

Jangan Anggap Sepele Corona! Kenali dan Cegah

Droplet tersebut juga bisa jatuh di permukaan benda-benda sekitarnya. Sehingga, jika ada yang menyentuh benda-benda yang terkontaminasi, dia juga dapat terinfeksi. Sampai saat ini, belum ada data resmi yang menyatakan berapa lama virus ini dapat bertahan di permukaan benda.

Meski sudah ada laporan mengenai kemungkinan COVID-19 menyebar melalui hewan, tapi hal itu masih harus diteliti lebih lanjut.

Siapa Saja yang Berisiko Terinfeksi COVID-19?

COVID-19 bisa menginfeksi siapa saja. Namun, gejala dan dampaknya terhadap tiap orang yang terinfeksi berbeda-beda.

Jangan Anggap Sepele Corona! Kenali dan Cegah

Awalnya, disampaikan bahwa mereka yang sudah berusia lanjut serta memiliki penyakit lain sebelumnya, seperti penyakit jantung, diabetes, penyakit pernapasan kronis, serta kanker dapat mengalami kondisi yang lebih serius. Namun, ternyata anak-anak muda yang sehat pun bisa terpapar dan sakit serius.

Mengutip The New York Times, yang melansir laporan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS, kelompok dewasa muda berusia 20-44 tahun merepresentasikan hampir sepertiga pasien virus corona di AS.

Waktu Penularan

Virus corona penyebab COVID-19 memiliki masa inkubasi selama 14 hari. Artinya, gejalanya kemungkinan baru terlihat dalam waktu 14 hari setelah terpapar.

Gejala utama penyakit ini adalah demam tinggi, dengan beberapa pasien mengalami kelelahan, batuk kering, dan kesulitan bernapas. WHO menyampaikan foto rontgen dada pasien menunjukkan adanya lesi invasive pada kedua paru-paru pasien yang terjangkit.

Terkadang, gejalanya tidak terlihat sama sekali atau pasien hanya mengalami gejala ringan.

Jangan Anggap Sepele Corona! Kenali dan Cegah

Pencegahan Penyebaran Virus Corona

Untuk mencegah terinfeksi COVID-19, sangat penting untuk menerapkan gaya hidup higienis. Cuci tangan dengan air dan sabun secara rutin, atau gunakan cairan pembersih tangan berbasis alkohol. Jangan pula menyentuh wajah, terutama ketika belum mencuci tangan.

Jika batuk atau bersin, gunakan tisu untuk menutupi mulut dan hidung. Jangan lupa untuk langsung membuang tisu yang telah digunakan. Tetapi, apabila tidak ada tisu, maka tutupi mulut dan hidung dengan siku bagian dalam ketika batuk atau bersin.

Jaga kesehatan agar imunitas tubuh terjaga dengan baik, termasuk menghilangkan kebiasaan merokok bagi para perokok karena dapat makin membebani kerja paru-paru. Ingatlah juga untuk tidak keluar rumah jika merasa kondisi tubuh sedang tidak fit.

Social distancing telah menjadi imbauan WHO dan dipraktikkan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Pembatasan jarak sosial ini diyakini dapat membantu menekan penyebaran virus corona karena orang-orang saling menjaga jarak ketika bertemu atau berada di ruang publik, serta menghindari keramaian.

Protokol Kesehatan Penanganan COVID-19

Dengan terus bertambahnya kasus infeksi virus corona baru di Indonesia, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menetapkan protokol kesehatan bagi mereka yang mengalami gejala COVID-19.

Jangan Anggap Sepele Corona! Kenali dan Cegah

Protokol kesehatan ini mencakup langkah penanganan bagi mereka yang merasa tidak sehat, bagaimana menindaklanjutinya jika ternyata keluhan berlanjut dan disertai sesak napas, serta apa yang harus diperhatikan ketika berobat ke fasilitas layanan kesehatan.

Jika ternyata berbagai keluhan yang disampaikan masuk dalam kategori Pasien dalam Pengawasan (PDP) COVID-19, maka pasien akan dirujuk ke rumah sakit rujukan. Tetapi, jika tidak, maka pasien bakal tenaga kesehatan bakal merekomendasikan jenis perawatan yang tepat sesuai diagnosis dokter.

Protokol Isolasi Diri

Pandemi virus corona menjadi menakutkan karena penyebarannya yang cepat dan terkadang tidak menunjukkan gejala. Terus bertambahnya pasien dikhawatirkan akan membuat para tenaga medis dan fasilitas kesehatan kewalahan. Oleh karena itu, tidak sedikit pasien yang positif COVID-19 terpaksa mengisolasi diri secara mandiri di rumah.

Jangan Anggap Sepele Corona! Kenali dan Cegah

Kementerian Kesehatan RI juga telah mengeluarkan protokol isolasi diri demi mengerem laju penyebaran virus corona di Indonesia. Protokol ini berisi panduan dan langkah pencegahan dasar terkait penularan virus corona, serta apa yang harus dilakukan jika sebelumnya bepergian ke daerah terdampak atau kontak dengan pasien positif.

Di antaranya, jika sakit atau kondisi tubuh kurang fit, maka sebaiknya tidak keluar rumah; gunakan kamar terpisah dari anggota keluarga lainnya dan upayakan menjaga jarak setidaknya 1 meter; gunakan masker selama isolasi diri; ukur suhu tubuh harian; hindari pemakaian bersama untuk peralatan makan, mandi, dan linen atau seprai.

Tahan Rencana Mudik

Seorang yang tampak sehat bisa saja menjadi pembawa virus corona dalam tubuhnya dan menularkannya tanpa sengaja kepada orang lain. Karena itu, Presiden Joko Widodo  kemudian menerapkan pembatasan sosial dalam skala besar demi mencegah penyebaran semakin meluas.

Meski tak dilarang, Presiden berharap masyarakat tetap bijak dengan tidak beraktivitas ke luar ruang, termasuk tradisi menjelang lebaran, yaitu mudik ke kampung halaman masing-masing.

Untuk itu, Jokowi meminta kepala daerah melakukan pemantauan ketat terhadap warganya yang terlanjur mudik ke kampung halaman dari wilayah Jabodetabek, wilayah dengan infeksi virus corona paling tinggi dibandingkan wilayah lain di Tanah Air.

Jangan Anggap Sepele Corona! Kenali dan Cegah

Kendati demikian, Jokowi meminta daerah melakukan pengawasan secara terukur. “Jangan sampai menimbulkan langkah-langkah penyaringan yang berlebihan bagi pemudik,” katanya.

Presiden meminta pemerintah daerah menerapkan protokol kesehatan dengan baik. dengan demikian dapat memberikan kenyamanan dan jaminan kesehatan bagi warga yang berada di wilayah menjadi tujuan pemudik.

Daftar RS Rujukan

Pemerintah menyatakan telah menyiapkan 132 Rumah Sakit (RS) rujukan untuk pasien COVID-19. Jumlah itu kemudian bertambah 109 RS milik TNI, 53 RS Polri, dan 65 RS BUMN. Dengan demikian, totalnya kini mencapai 359.

Jangan Anggap Sepele Corona! Kenali dan Cegah

Jangan Anggap Sepele Corona! Kenali dan Cegah

RS swasta pun ikut serta membantu penanganan dan perawatan pasien COVID-19. Ratusan RS tersebut berada di berbagai provinsi di Indonesia.

Di luar itu, Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta dan bekas kamp warga Vietnam di Pulau Galang, Batam telah disulap menjadi RS darurat. Wisma Atlet dijadwalkan digunakan mulai Senin (23/3), sedangkan RS di Pulau Galang ditargetkan beroperasi akhir bulan ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper