Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa daerah mulai menerapkan belajar mengajar di rumah. Informasi yang di terima Bisnis Indonesia, dari keterangan tertulis Kemendikbud pada Senin, (23/03/2020) terdapat beberapa daerah yang telah menerapkan pola kegiatan belajar mengajar di rumah. Beberapa di antaranya adalah DKI Jakarta, Kota Tangerang, Bogor, dan Kalimantan Barat.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan Kota Tangerang sudah berkolaborasi dengan sejumlah komunitas pendidikan yang memberikan dukungan kepada beberapa platform pembelajaran dalam jaringan (daring/internet). Program ini menyediakan konten-konten pembelajaran daring yang diakses secara gratis oleh guru, orang tua, dan anak-anak.
"Guru dan tenaga didik melaporkan aktivitas harian kepada kepala sekolah. Kepala sekolah yang mengatur jadwal piket sesuai kebutuhan. Dengan mempertimbangkan kondisi kesehatan, usia, domisili, hingga kondisi kesehatan keluarga dari pegawai, serta peta sebaran Covid-19 yang dikeluarkan pemerintah," terang Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota, Taryono, menambahkan pembelajaran daring dilakukan dengan disesuaikan kemampuan masing-masing sekolah.
"Belajar menggunakan teknologi digital, di antaranya Google Classroom, Rumah Belajar, dan lain-lain. Namun, yang pasti dilakukan adalah pemberian tugas melalui pemantauan pendampingan oleh guru melalui WhatsApp sehingga anak-anak betul-betul belajar," ujar Taryono.
Kemudian di Provinsi Kalimantan Barat, Sebagian besar guru sudah membagikan sejumlah materi pembelajaran dan tugas yang harus dikerjakan di rumah melalui media sosial. Seperti halnya yang telah dilakukan oleh Komunitas Guru Belajar Daerah (KGBD) Sanggau, para guru memanfaatkan media sosial dengan membuat grup di platform WhatsApp dan Telegram baik bagi siswa maupun bagi orang tua siswa.
Baca Juga
Sementara itu di Kota Bogor, Kepala Dinas Pendidikan Fahrudin mengatakan semua sekolah, mulai jenjang TK, SD, SMP, SMA, dan SMK telah melaksanakan KBM daring. “SD ada sekitar 260, SMP ada 123, SMA sekitar 50, SMK sekitar 100, TK PAUD sekitar 300,” ucap Fahrudin.
Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Komarudin menyampaikan bahwa secara umum pembelajaran daring berjalan relatif lancar dan belum terjadi kendala secara signifikan.
Ragamnya pun sudah disesuaikan oleh masing-masing dosen program studi. Ada yang menggunakan Google Classroom, Zoom, Leraning management system (LMS), bahkan menggunakan aplikasi whatsapp.