Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasien Virus Corona di Amerika Melonjak Drastis, Sehari Sampai 2.300 Orang

Kini total yang terinfeksi mencapai lebih dari 9.400, dengan jumlah meninggal 150 orang. Para dokter di sana menyatakan ini adalah perang yang bakal berlangsung berbulan-bulan.
Presiden AS Donald Trump berbicara dalam acara penandatanganan UU Otoritas Pertahanan Nasional untuk Tahun Fiskal 2020 di Pangkalan Militer Gabungan (Joint Base) Andrews, Maryland, AS, Jumat (20/12/2019)./Reuters-Leah Millis
Presiden AS Donald Trump berbicara dalam acara penandatanganan UU Otoritas Pertahanan Nasional untuk Tahun Fiskal 2020 di Pangkalan Militer Gabungan (Joint Base) Andrews, Maryland, AS, Jumat (20/12/2019)./Reuters-Leah Millis

Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah warga Amerika Serikat yang terinfeksi virus Corona (Covid-19) melonjak drastis, sebanyak 2.300 orang pada Rabu, (18/3/2020).

Ini membuat total jumlah orang yang terinfeksi virus Corona di 50 negara bagian menjadi lebih dari 9.400 orang (menurut data dari Johns Hopkins Coronavirus Resource Center per Kamis 19 Maret 2020 pukul 15.00) dengan 150 orang meninggal.

Sejumlah rumah sakit dan pegawai membuat sendiri masker wajah dan sering menggunakan masker yang sama dua kali. Dokter memohon kepada publik agar tidak keluar rumah dan menjaga jarak satu dengan lainnya.

“Kita bicara potensi ini berlangsung hingga 12 – 18 bulan,” kata Michael Osterholm, direktur Pusat Riset Penyakit Menular dan Kebijakan di Universitas Minnesota kepada CNN pada Rabu (18/3/2020).

Osterholm menyebut Amerika sedang menghadapi perang melawan virus Corona. “Kita harus merencanakan pertempuran harian dan ini merupakan perang. Kita masih menghadapi hari-hari di masa depan untuk bertempur.”

Osterholm mengatakan pemerintah dan manajemen rumah sakit harus memikirkan kesiapan rumah sakit tidak hanya untuk satu hari dan minggu, tapi berbulan-bulan ke depan. “Kita berpotensi terkepung wabah ini selama berbulan-bulan,” kata dia.

Osterholm mengatakan ada dua masalah besar yang terjadi saat ini, yaitu orang-orang yang tidak memiliki gejala tapi terinfeksi sehingga bisa menyebarkan ke orang lain tanpa diketahui. Kedua, ada masalah alat pengetesan di Amerika Serikat.

Menurur Dr Deborah Birx dari satuan tugas virus Corona bentukan Gedung Putih, jumlah orang yang terdiagnosa virus Corona akan melonjak dalam empat hingga lima hari ke depan.

Negara bagian New York melaporkan lebih dari 1.200 kasus infeksi virus Corona dalam dua belas jam pada Rabu kemarin. Lebih dari 500 berada di Kota New York City.

Illinois mencatat lonjakan kasus infeksi virus Corona sebanyak 128 kasus. Dan Florida mencatat ada 100 orang terbukti positif.

Gubernur Maryland, Larry Hogan, mengatakan sedang mengupayakan tambahan 6 ribu tempat tidur di rumah sakit karena jumlah kasus infeksi virus Corona terus bertambah. “Kami berupaya menangani semua ini ini,” kata Hogan.

Seperti dilansir Reuters, wabah virus Corona ini pertama kali terdeteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina bagian tengah. Virus ini menyebar di pasar hewan liar sejak Desember 2019 dan menginfeksi pelanggan yang membeli hewan liar. Kelelawar dan trenggiling disebut sebagai pembawa virus ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Andya Dhyaksa
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper