Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyampaikan permohonan maafnya kepada Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Permohonan maaf yang disampaikan melalui surat bernomor UM.01.05/Menkes/207/2020 tertanggal 19 Maret 2020 itu merupakan buntut dari pernyataan yang dilontarkan oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes sekaligus Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona Covid-19, Achmad Yurianto.
"Bersama ini saya selaku Menteri Kesehatan menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kalimat yang terucap oleh Dirjen P2P Kemenkes pada sebuah video yang diunggah di channel Youtube Saya Emosi!! Ternyata Benar RS Menolak Pasien Corona! (No Hoax Exclusive Kemenkes Menjawab)," demikian pernyataan Terawan.
Sebelumnya, diketahui PPNI menuntut Achmad Yurianto untuk menyatakan permohonan maaf atas pernyataannya yang dinilai merendahkan profesi keperawatan dalam salah satu video di kanal Youtube Deddy Corbuzier itu.
Yuri, demikian sapaan akrabnya, pada menit ke 04.48-05.05 menyebut “Rumah sakit itu bisnis kok sekarang, hotel yang room boy-nya nurse”.
Pernyataan tersebut, menurut PPNI, sangat melukai insan profesi keperawatan dan melemahkan motivasi beserta semangat kerja di tengah tuntutan tugas yang sangat berat dan berisiko tinggi dalam penanganan pandemi virus Corona (Covid-19).
Baca Juga
Tuntutan dari PPNI disampaikan melalui surat bernomor 0611/DPP.PPNI/S.2/K/III/2020 tertanggal 18 Maret 2020. Surat yang ditandatangani oleh Ketua Umum PPNI, Harif Fadhilah, dan Sekretaris Jenderal PPNI, Mustikasari, ditujukan kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
“Sebagai organisasi profesi perawat, atas desakan dan pengaduan dari para perawat di seluruh Indonesia, meminta agar Menkes Terawan Agus Putranto memberi peringatan kepada Dirjen P2P Kemenkes dan menuntut permintaan maaf secara terbuka untuk mengembalikan motivasi, semangat, dan kepercayaan diri insan perawat dalam melaksanakan tugasnya,” tulis PPNI dalam surat tersebut.
PPNI mengatakan saat ini perawat tengah berjuang keras dan bahu-membahu di garis depan pelayanan kesehatan menghadapi pandemi virus Corona di klinik, puskesmas, maupun rumah sakit. Perawat yang juga berada 24 jam di samping pasien yang positif terinfeksi virus tersebut serta melayani pasien dalam pemantauan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP).
“Bahkan dilaporkan sudah ada perawat yang gugur dalam tugasnya setelah melayani pasien terinfeksi virus mematikan tersebut,” lanjutnya demikian.
PPNI juga berharap agar kedepannya ada kerjasama yang baik antara tenaga kesehatan, pemerintah, dan juga masyarakat untuk mengatasi pandemi virus Corona di Tanah Air.
Pada video yang berdurasi lebih dari 35 menit itu, Yuri diketahui membeberkan sejumlah fakta terkait dengan penanganan Covid-19. Salah satu yang cukup mengejutkan adalah, dirinya membenarkan adanya pasien terinfeksi virus tersebut yang ditolak oleh sebuah RS swasta.
"Kita menyadari betul bahwa rumah sakit, ya beberapa rumah sakit lah, dia menjaga citranya dengan jangan sampai ketahuan orang bahwa dia merawat [pasien] Covid-19. Kalau ketahuan nanti semua pasien yang lain nggak mau datang. This is business. Itu lah kenyataannya," katanya.
Sontak, Deddy Corbuzier terkejut dengan pernyataan tersebut. Dia tak bisa membendung kemarahannya hingga kemudian melampiaskannya dengan menggebrak meja.