Bisnis.com, JAKARTA - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera berpendapat bahwa figur kepala daerah lebih berpeluang merebut kursi presiden dalam kontestasi 2024 dibandingkan dengan kandidat berlatar belakang menteri.
“Buat saya kepala daerah menjadi bahan dasar penilaian publik. Tinggal di-scaling up saja,” katanya dalam acara diskusi di Jakarta, Jumat (13/3/2020).
Menurut Mardani, kualitas kepemimpinan kepala daerah lebih gampang dinilai sebagai bekal menakhodai Indonesia. Pasalnya, kepala daerah mengurus berbagai bidang seperti halnya RI-1 meski dalam skala provinsi, kabupaten, atau kota.
Kontras dengan kepala daerah, Mardani mengakui bahwa lingkup pekerjaan menteri memang berskala nasional. Namun, portofolio tugasnya hanya mencakup bidang yang sempit.
“Di Banyuwangi ada Abdullah Azwar Anas, di Sulawesi Selatan ada Nurdin Abdullah. Jangan lupakan Anies Baswedan [Gubernur DKI Jakarta],” katanya menyebut sejumlah figur kepala daerah potensial.
Lembaga survei pun mengendus sejumlah kepala daerah masuk bursa pencalonan presiden menuju kontestasi 2024. Indonesia Political Opinion (IPO), misalnya, menempatkan empat gubernur dalam daftar figur populer dari klaster kepala daerah.
Baca Juga
Berdasarkan urutan popularitasnya adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan (92,4 persen), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (74,5 persen), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (67,1 persen), dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (57,5 persen).
“Ada juga kepala daerah luar Jawa seperti Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, dan Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat,” kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah Putra saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Jumat (13/3/2020).
Survei IPO berbasis teknik wellbeing purposive sampling (WPS) berlangsung dari 10-31 Januari 2020. Sebanyak 1.600 orang dari 27 provinsi menjadi responden dalam survei yang diklaim memiliki validitas data 94 persen – 97 persen tersebut.