Bisnis.com, JAKARTA - Zhongrong Xinda Group Co., produsen batu bara dan bahan kimia asal China, gagal membayar bunga surat utang sebesar US$215 juta yang jatuh tempo pada Senin (3/3/2020).
Hal ini disampaikan oleh lembaga kliring Shanghai, Shanghai Clearing House. Perkembangan ini disampaikan setelah perusahaan mengantongi izin dari kreditornya pada 27 Februari 2020 lalu terkait dengan masalah pembayaran kupon.
Zhongrong Xinda yang gagal memenuhi tenggat pembayaran menambah daftar perusahaan yang tertekan di China. Tekanan berasal dari perlambatan ekonomi dan kenaikan tensi dagang. Dari catatan Bloomberg, perusahaan China mengalami gagal bayar hingga US$137,6 miliar dari surat utang dalam negeri sepanjang 2019.
Perusahaan swasta seperti Zhongrong Xinda, yang punya akses terbatas ke sektor perbankan negara atau cara lain untuk pendanaan yang lebih murah, telah menjadi pendorong di balik gagal bayar ini.
Tidak hanya efek perang dagang, ekonomi China kini dipengaruhi oleh virus corona yang mewabah sejak akhir tahun lalu. Alhasil, sejumlah pabrik mengalami perlambatan produksi. Selain itu, Purchasing Manager Index (PMI) Caixin untuk manufaktur China turun dari 51,1 pada Januari menjadi 40,3 pada Februari.