Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah warga Brasil, Rusia, India, dan China (BRIC) yang rela berinvestasi setidaknya 2 juta pound di Inggris untuk mendapatkan visa emas dilaporkan meningkat hampir dua kali lipat sejak 2015, bahkan ketika dorongan untuk Brexit berlanjut.
Data yang dikumpulkan oleh Office UK dan disusun oleh Shard Capital Partners LLP menunjukkan total 239 pelamar dari negara BRIC sepanjang 2019, atau sekitar 64 persen dari agregat global. Adapun China (termasuk Hong Kong dan Makau) memiliki kontribusi terbesar yakni 193 pelamar visa.
"Penarikan obligasi pemerintah Inggris sebagai investasi yang memenuhi syarat telah bergeser setelah pelamar visa kini berinvestasi ke portofolio obligasi korporasi Inggris yang sebagian besar adalah obligasi tingkat investasi," kata Farzin Yazdi, kepala visa investor di Shard Capital, seperti dikutip melalui Bloomberg, Jumat (28/2/2020).
Visa Investor Tingkat 1 memungkinkan individu untuk tinggal di Inggris selama maksimal 3 tahun dan empat bulan tetapi mereka tidak dapat memanfaatkan dana publik.
Mereka yang ingin menetap di negara itu dapat memanfaatkan dana publik setelah lewat dua tahun dengan menginvestasikan tambahan dana sekitar 10 juta pound.
Pelamar visa dari negara BRIC mewakili 40% dari total penolakan visa global pada 2019, bahkan ketika tingkat penolakan keseluruhan turun menjadi sekitar 4 persen dari 11,4 persen pada 2015.