Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Orang-Orang dari Iran Tidak Boleh Masuk Selandia Baru

Wabah virus Corona mendorong Pemerintah Selandia Baru melarang orang-orang dari Iran masuk ke negara itu.
Danau Wakatipu di Queenstown, Selandia Baru. JIBI/BISNIS-Arief Budisusilo
Danau Wakatipu di Queenstown, Selandia Baru. JIBI/BISNIS-Arief Budisusilo

Bisnis.com, WELLINGTON - Proteksi negara untuk menghindari penyebaran virus Corona seakan menjadi tren belakangan ini.

Informasi terbaru menyebutkan bahwa pemerintah Selandia Baru, Jumat (28/2/2020) mengumumkan akan memberlakukan pembatasan sementara terhadap kedatangan orang-orang dari Iran. Proteksi dilakukan guna mencegah penyebaran jenis baru virus Corona atau COVID-19.

"Artinya, perjalanan dari Iran ke Selandia Baru untuk sementara tidak dapat dilakukan dan mereka yang pernah bepergian ke Iran dalam 14 hari terakhir harus menjalani masa karantina secara mandiri," kata Menteri Kesehatan Selandia Baru David Clark dalam pernyataan tertulis.

Jumlah korban tewas akibat COVID-19 di Iran bertambah dari 19 orang pada Rabu (26/2/2020) menjadi 26 jiwa. Angka itu merupakan rekor korban jiwa COVID-19 terbanyak yang tercatat di luar China.

Selain Iran, pemerintah Selandia Baru juga menolak kunjungan pelajar asing dari China.

Clark menambahkan ada penambahan petugas kesehatan yang akan bersiaga di terminal kedatangan internasional di bandara. Petugas-petugas medis akan memeriksa kesehatan penumpang penerbangan langsung dari Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Singapura, dan Thailand, katanya.  

Sementara itu sejumlah petinggi Iran dilaporkan tertular virus Corona. Wakil Presiden Iran Masoumeh Ebtekar termasuk yang dinyatakan positif tertular virus Corona.

Hal ini menjadikannya sebagai pejabat ketujuh Iran yang dikonfirmasi positif, termasuk seorang ulama terkemuka yang telah meninggal.

Wakil Presiden Urusan Wanita itu kini dikarantina di rumahnya seperti dikutip situs nytimes.com, Jumat (28/2/2020).

Hal itu terungkap sehari setelah rapat kabinet yang dihadirinya, dan ketika itu dia beriteraksi dekat dengan para pemimpin pemerintah lain, termasuk Presiden Iran Hasan Rouhani.

Sebuah foto yang diposting oleh wartawan BBC Persia di Twitter menunjukkan dia duduk beberapa meter dari presiden.

Iran sekarang tampaknya memiliki jumlah pejabat pemerintah tertinggi yang terinfeksi virus Corona, yang pertama kali dilaporkan secara resmi di kota suci Qom Iran pada 19 Februari lalu.

Virus Corona diyakini telah menyebar ke negara itu dari China, yang telah menjaga hubungan ekonomi yang baik dengan pemerintah Teheran terlepas dari adanya sanksi Amerika Serikat.

Setidaknya 245 orang telah terinfeksi di Iran, dengan jumlah 26 kematian, menurut pejabat Departemen Kesehatan pada Kamis (27/2/2020). Sebagian besar dari mereka berada di Qom, tujuan bagi peziarah Syiah.

Tetapi, para ahli kesehatan memperkirakan jumlah infeksi virus Corona jauh lebih tinggi, mungkin lebih dari seribu, karena tingkat kematian negara sekitar 20 persen tampaknya sangat tinggi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tingkat kematian sekitar dua persen.

Kasus-kasus yang muncul belakangan ini di Bahrain, Lebanon, Afghanistan, Oman, Irak, Uni Emirat Arab, Pakistan, dan Kuwait semuanya telah menimpa orang-orang yang pernah mengunjungi Iran.

Ada laporan yang belum dikonfirmasi bahwa Menteri Luar Negeri Austria Alexander Schallenberg sedang diuji untuk infeksi virus Corona setelah kembali ke rumah dari Iran dan menunjukkan gejala.

Selain Ebtekar, pejabat Iran lainnya yang terinfeksi termasuk Mojtaba Zolnour, Anggota Parlemen dari Qom, Kepala Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Mahmoud Sadeghi.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Menteri Kesehatan Iran dinyatakan positif tertular virus Corona.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper